Atlet Muda Mendominasi

SATUAN Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) mendukung kebijakan pemerintah yang hanya akan mengirimkan atlet berpeluang meraih medali ke SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Dengan kebijakan tersebut konti-ngen Indonesia bakal lebih ramping ketimbang saat berlaga di SEA Games 2015 di Singapura. “Di SEA Games 2015 Singapura, kita memberangkatkan 547 atlet. Dengan kebijakan sekarang ini, jumlah atlet akan berkurang menjadi sekitar 250. Mereka yang dipilih ialah yang diprediksi Satlak Prima berpeluang menyumbang medali,” kata Direktur Performa Tinggi (HPD) Perlombaan 1 Satlak Prima, Mimi Irawan, di Jakarta, Selasa (17/1).

Dari ke-250 atlet yang telah didata Satlak Prima tersebut, lanjut Mimi, jumlah atlet muda mendominasi 32 cabang olahraga yang diikuti. “Di SEA Games Malaysia 2017 nanti, kontingen Indonesia diperkuat 48% atlet berusia 18-22 tahun, 33% berusia 23-27 tahun, dan 19% berusia di atas 27 tahun,” katanya. Melihat komposisi atlet muda yang lebih dominan, boleh disebut perkembangan atlet di beberapa cabang olahraga sudah mengalami kemajuan.

“Dominannya jumlah atlet muda yang masuk jajaran atlet elite menunjukkan program pembinaan di beberapa cabang olahraga sudah berjalan dengan baik,” katanya. Meski jumlah atlet yang memperkuat kontingen Indonesia mengecil lebih dari 50%, bukan berarti target medali mengecil. Dari total 405 medali emas yang diperebutkan 38 cabang yang dipertandingkan di Malaysia, Indonesia diharapkan bisa meraup 80 medali emas untuk menduduki peringkat ketiga.

Sementara itu, Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) akan mengirimkan para atlet yang akan berlaga di SEA Games 2017 ke sejumlah kejuaraan internasional. Menurut pelatih pelatnas taek­wondo Rahmi Kurnia, pihaknya akan mengirim beberapa atlet untuk mengikuti kejuaraan Spanyol Terbuka dan Moldova Terbuka pada April mendatang. Selain itu, ke Muju, Korea Selatan, untuk mengikuti kejuaraan dunia pada Juni mendatang. (Beo/R-3)