Luis Fernandez Masuk Bursa Calon Pelatih Timnas

Satria Sakti Utama
07/1/2017 18:53
Luis Fernandez Masuk Bursa Calon Pelatih Timnas
(www.africatopsports.com)

MANTAN pemain timnas Prancis era 80-an, Luis Fernandez belakangan disebut-sebut menjadi kandidat kuat suksesor Alfred Riedl untuk menukangi Timnas Indonesia.

Nama Fernandez muncul di tengah harapan prestasi agar lebih mentereng di bawah era kepemimpinan PSSI baru. Sentuhan pelatih kelas dunia memang dibutuhkan skuat Garuda--julukan Indonesia-- apalagi target tinggi menuju empat besar Piala Asia 2018 dirumah sendiri menjadi taruhannya.

PSSI yang coba dikonfirmasi terkait rumor Fernandez pun menampiknya, meski juga tidak membenarkan. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Gusti Randa mengakui nama pelatih kelahiran Spanyol tersebut tengah dipertimbangkan. Apalagi statusnya yang kini tengah <i>nganggur<p> setelah memutuskan mundur dari Timnas Guinea Mei 2016 lalu. Ia sendiri dirumorkan akan diplot untuk memimpin Timnas Senior dan Timnas indonesia U-22.

"Iya ada tapi belum bisa kita belum bisa <i>announce<p> karena sifatnya masih masukan. Soal pelatih juga tidak menjadi agenda kongres karena itu ranah Exco," jelas Gusti saat dihubungi, Sabtu (7/1).

Pihak kedutaan besar Indonesia di Madrid pun hingga kini belum menerima permintaan visa jangka panjang bagi Fernandez. "KBRI Spanyol belum menerima permintaan itu. Jika PSSI sudah memutuskan, saya percaya mereka akan memenuhi prosedur yang ada untuk tenaga asing," jelas Duta Besar RI untuk Spanyol Yuli Mumpuni Widarso.

Pelatih 57 tahun ini memulai karier kepelatihannya di AS Cannes dan mendapatkan penghargaan pelatih terbaik Ligue 1 di akhir musim 1993-1994. Setelah itu, Fernandez yang seangkatan Michel Platini di Timnas Prancis, merapat ke Paris Saint-Germain (PSG) selama dua musim. Di musim pertamanya, Fernandez sempat mempersembahkan dua titel turnamen lokal Coupe de France dan Coupe de La ligue.

Musim selanjutnya, Fernandez memboyong trofi Liga Europa yang kala itu masih bernama UEFA Cup Winners' Cup setelah menaklukan Rapid Vienna. Namun, prestasi itu tidak lantas menyelamatkan posisinya di PSG setelah gagal mempersembahkan gelar Ligue 1.

Fernandez kemudian menjadi kutu loncat dengan menukangi sejumlah tim Eropa seperti Atletic Bilbao dan Espanyol. Tapi prestasi terbaiknya hanya membawa Bilbao di posisi kedua La Liga spanyol pada musim 1998. Kiprahnya melatih di level Tim Nasional di awali di Israel sebelum akhirnya terakhir menahkodai Guinea.

Perjalanannya bersama Guinea tidak mengecewakan setelah mampu memboyong timnya masuk jajaran semifinalis Piala Afrika 2016. Tapi karena masalah internal, Fernandez memilih meninggalkan <i>Syli Nationale<p>--julukan Guinea--.OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya