Test Event Asian Games bakal Digelar secara Berkala

Gnr/R-3
22/12/2016 07:16
Test Event Asian Games bakal Digelar secara Berkala
(Wakil Presiden Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) Muddai Madang. -- ANTARA FOTO/Reno Esnir)

SELAIN test event resmi yang diselenggarakan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 Jakarta-Palembang (Inasgoc) pada akhir 2017 mendatang, sejumlah cabang olahraga akan menggelar test event secara berkala mulai awal tahun 2018 hingga pelaksanaan Asian Games 2018 yang djadwalkan berlangsung 18 Agustus – 2 September 2018.

Wakil ketua umum Komite Olimpiade Indonesia yang juga Wakil Presiden Inasgoc, Muddai Madang dalam perbincangan dengan pers di Hotel Fairmont, Jakarta, kemarin, mengatakan ke-41 cabang olahraga yang dipertandingkan pada perhelatan pesta olahraga empat tahunan tersebut, direncanakan menggelar test event periode Februari-Maret 2018.

“Sebanyak 10 cabang olahraga yang dipertandingkan pada test event 2017 nanti merupakan amanat dari OCA (Dewan Olimpiade Asia). Itu semua diselenggarakan di Jakarta dan akan digelar sekitar Oktober hingga Desember 2017. Selebihnya bebas menggelar test event dan akan dimulai pada Februari-Maret,” kata Muddai.

Sebanyak 10 cabor yang akan dipertandingkan pada test event resmi nanti yakni atletik, panahan, basket, bulu tangkis, tinju, sepak bola, pencak silat, taekwondo, voli, dan angkat besi. Dana penyelenggaraan test event tersebut menurut Muddai sekitar Rp200 miliar-Rp300 miliar. Tahun depan, Inasgoc menerima dana sebesar Rp500 miliar dari pemerintah.

Test event tersebut sebelumnya direncanakan menjadi ajang Asian Games Remaja (AYG). Namun, demi menghemat anggaran, Indonesia akan menggelar AYG pada 2021 di Surabaya, Jawa Timur. Dengan demikian, test event nanti hanya menjadi test event resmi biasa yang diselenggarakan Inasgoc.

Sementara itu, belum genap sebulan digunakan, ruang­an latihan yang digunakan pemusatan latihan nasional (pelatnas) angkat besi di Olympic Center, Cibubur, Jakarta Timur, mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Kerusakan tersebut berasal dari lantai bangunan yang tidak sesuai dengan peruntuk­an latihan angkat besi.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Joko Pramono mengatakan, pihaknya sudah mulai mempersiapkan sejumlah alternatif tempat latihan pengganti jika Olympic Center di Cibubur sudah tidak bisa digunakan sebagai tempat latihan angkat besi.

“Di Cibubur, saya sempat melakukan rekayasa terhadap tempat latihan tersebut dengan menggunakan tiga ruang kelas dan sudah menggunakan karpet milik PB PABBSI, tapi ternyata tidak kuat juga. Kami sudah ajukan kepada Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) untuk mencari tempat latihan alternatif,” kata Joko.

Sayangnya, izin untuk menggunakan tempat latihan alternatif selama Olympic Center direnovasi itu, belum didapatkan. Karena itu, dalam beberapa bulan ke depan, Joko mengatakan pihaknya akan coba bertahan di Olympic Center.

Ketua Umum PB Pabbsi, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, saat ini apa yang belum bisa dipenuhi Satlak Prima dalam pelatnas, masih coba dipenuhi PB PABBSI. (Gnr/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya