Riedl: Tekanan ada di Kubu Thailand

Satria Sakti Utama
16/12/2016 22:05
Riedl: Tekanan ada di Kubu Thailand
(ANTARA/Wahyu Putro A)

MESKI menelan kekalahan 1-2 di pertemuan pertama final Piala AFF, Thailand tetap menjadi tim favorit untuk membawa pulang gelar juara. Apalagi, mereka selalu tampil garang jika bermain di hadapan publik sendiri. Myanmar menjadi korban keganasan tim asuhan Kiatisuk Senamuang ini dengan dicukur 4-0 di babak semifinal pada 8 Desember lalu.

Zico--sapaan Kiatisuk-- masih percaya anak didiknya akan mengeluarkan potensi terbesarnya di rumah sendiri. Thailand merupakan satu-satunya tim Asia Tenggara yang lolos babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 dan itu bukti jika kualitas mereka lebih unggul. Terlebih gelar juara akan menjadi persembahan manis bagi mendiang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej yang tutup usia Oktober lalu.

"Kami harus melupakan masa lalu (pertandingan sebelumnya). Besok target kami adalah untuk menang dan meraih gelar kelima kami," tegasnya, dalam jumpa pers di Bangkok, Jumat (16/12).

Meski Indonesia kurang diunggulkan dalam laga ini, tidak serta-merta menghapus peluang untuk menang. Seperti halnya saat menyingkirkan Vietnam, Boaz Solossa dkk punya kans untuk membuat kejutan. Pelatih timnas, Alfred Riedl menyebut tekanan saat ini di pundak sang juara bertahan, bukannya Indonesia.

"Saya kira tekanan ada di Thailand karena kami saat ini adalah <i>underdog<p>. Tapi laga akan berjalan sulit bagi kami karena mereka merupakan tim terbaik di Asia Tenggara saat ini. Yang perlu dilakukan adalah bermain sebaik mungkin," tukasnya.OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya