Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
GANDA campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto mengawali langkah di ajang BWF Super Series Finals 2016 di Dubai, Uni Emirat Arab, dengan meyakinkan. Saat menghadapi peraih emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dalam penyisihan Grup A kemarin, Praveen/Debby menang dua gim langsung 21-11, 21-12.
Itu menjadi kemenangan pertama Praveen/Debby atas Tontowi/Liliyana. Dalam empat pertemuan sebelumnya, Praveen/Debby selalu kalah dari senior mereka tersebut. Terakhir di Hong Kong Open Super Series 2016, Juara All England 2016 itu kalah 19-21, 17-21.
Berbekal kepercayaan diri atas kemenangan itu, Praveen/Debby ingin bermain lebih baik agar bisa kembali memetik kemenangan di laga kedua melawan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korea Selatan).
Kemenangan itu membuat Praveen/Debby lebih percaya diri untuk menghadapi laga berikutnya. Catatan rekor pertemuan berpihak tipis pada Ko/Kim yang unggul 4-3.
“Rasa percaya diri pasti lebih setelah menang hari ini. Kami sudah ada bekal. Akan tetapi, jangan sampai berlebihan, jadinya malah santai di pertandingan berikutnya,” ungkap Debby.
Mengenai peluang melawan Ko/Kim, Debby mengatakan fifty-fifty. “Dengan pasangan Korsel itu, kami pernah saling mengalahkan. Demikian juga dengan (Joachim Fischer) Nielsen/(Christinna) dari Denmark. Namun, kami lebih berpikir untuk bisa fokus dan tenang. Lebih bersih lagi mainnya,” lanjutnya.
Di sisi lain, Tontowi/Liliyana mengaku persiapan mereka memang kurang ketimbang Praveen/Debby dalam menghadapi BWF Super Series 2016. Terlebih, Liliyana mengungkapkan dirinya masih agak hati-hati bergerak lantaran cedera lututnya belum pulih betul.
Kekalahan di laga pertama membuat Tontowi/Liliyana tidak memiliki pilihan selain menang atas Nielsen/Pedersen. Tontowi/Liliyana punya bekal cukup baik dengan dua kemenangan di pertemuan terakhir meski secara keseluruhan rekor pertemuan mereka dengan Nielsen/Pedersen kalah tipis 4-5.
“Buat besok (hari ini) kami harus jaga kondisi dan main lebih fokus lagi. Tadi kami juga merasa belum terlalu fokus. Jadi banyak mati sendiri,” kata Tontowi.
Tantang Denmark
Di sektor ganda putra, pasangan Indonesia Kevin Sanjaya Sukomuljo/Marcus Gideon Fernaldi dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi juga harus bentrok di penyisihan Grup A. Kevin/Marcus berhasil membukukan kemenangan dalam pertarungan tiga set 21-18, 17-21, 21-14 dalam waktu 47 menit.
Selanjutnya, juara Tiongkok Open 2016 itu akan berhadapan dengan Mads Conrad Petersen/Mads Pieter Kolding (Denmark). Mereka tercatat baru sekali bertemu di All England 2015. Saat itu Kevin/Marcus kalah 11-21, 21-10, 13-21. Sementara itu, Angga/Ricky bakal berhadapan dengan ganda Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda di laga kedua.
“Buat besok (hari ini) kami lihat lagi permainan mereka, atur strategi lagi, dan yang penting tidak boleh kendur seperti hari ini,” tambah Marcus. (R-2)
maggie@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved