Pemberian Trofi yang Emosional bagi Rosberg

AFP/Rul/R-4
04/12/2016 07:57
Pemberian Trofi yang Emosional bagi Rosberg
(Juara balap Formula 1 Nico Rosberg (kanan) hadir dalam malam penyerahan penghargaan yang diselenggarakan FIA di Vienna, Austria, kemarin. . -- AP Photo/Ronald Zak)

TEPUK tangan yang meriah seakan mewakili ucapan selamat dari para tamu terhadap juara dunia Formula 1 2016, Nico Rosberg. Dengan bangga dan tersenyum puas, pembalap jet darat asal Jerman itu menerima piala F1 perdana sekaligus yang terakhir baginya di ajang pemberian penghargaan dari Federasi Automobile Internasional (FIA) 2016.

Pemberian trofi tersebut menjadi momen yang paling mengharukan dan emosional bagi pembalap Mercedes itu. Hanya beberapa jam sebelum penganugerahan tersebut, pria berusia 31 tahun itu mengumumkan pensiun dari balapan F1 yang sudah digelut­inya selama 18 tahun.

Di hadapan sang ayah, Keke Rosberg yang juga merupakan mantan pembalap F1, pasangan dari Vivian Sibold itu dapat mewujudkan mimpinya menggenggam trofi juara dunia yang pernah dipegang ayahnya pada 34 tahun lalu, tepatnya pada 1982. Dengan mata berkaca-kaca, Rosberg pun mengatakan acara malam itu sekaligus menjadi penasbihan bahwa misinya kini telah selesai.

“Saya sangat bangga bisa berada di sini, rasanya cukup menegangkan, tapi inilah mimpi saya sejak kecil,” ujar Rosberg saat pemberian trofi berlangsung, kemarin.

“Ketika saya melihat piala ini untuk pertama kalinya hari ini, saya langsung mencari dan menemukan tempat nama ayah saya dituliskan. Ini momen yang sangat istimewa dan emosional bagi saya untuk dapat memegang trofi yang sama dengannya seperti yang ia lakukan pada 34 tahun yang lalu,” tandasnya.

Dalam acara penghargaan itu, pembalap Red Bull Max Verstappen juga menerima penghargaan untuk kategori FIA personality of the year dan FIA action of the year.
Rosberg berhasil menjadi juara dunia F1 2016 di seri balap Abu Dhabi yang berlangsung di Sirkuit Yas Marina, pekan lalu. Kendati finis di posisi kedua, total poin Rosberg cukup untuk menjadikannya juara dunia mengungguli rekan setimnya, Lewis Hamilton.

Langkah Rosberg menga­khiri kariernya sebagai pembalap F1 membuat Hamilton sedih. Meskipun demikian, pria asal Inggris itu tidak kaget karena Rosberg telah lama ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga, hal yang tak bisa ia dapatkan jika terus berkompetisi di F1.

“Saya mungkin salah satu orang yang tidak terkejut dengan keputusan Rosberg, itu karena saya sudah mengenalnya untuk waktu yang lama. Dia juga memiliki keluarga dan anak untuk diperhatikan dan Formula 1 menyita sangat banyak waktu pribadi kami,” ujar Hamilton. (AFP/Rul/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya