Temuan Doping masih Diverifikasi

Ghani Nurcahyadi
30/11/2016 07:49
Temuan Doping masih Diverifikasi
(Sejumlah atlet pelatda Sumatra Selatan yang berlaga di PON 2016 tengah mengikuti tes kesehatan di Gedung B Wisma Atlet, Jakabaring, Palembang, Sumsel. -- ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

TEMUAN laboratorium antidoping India (NDTL) yang mengindikasikan adanya 12 atlet yang positif doping pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016 lalu masih terus diverifikasi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga masih mencocokkan data tersebut dengan rekam medis atlet yang bersangkutan.

Karena hal itulah, Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jabar, Ahmad Hadadi, mengatakan pihaknya belum bisa merilis nama-nama atlet yang positif menggunakan zat terlarang tersebut.

Hadadi yang sebelumnya menjabat Sekretaris Umum Panitia Besar PON-Peparnas Jabar 2016 mengatakan temuan yang dihasilkan NDTL masih merupakan temuan awal yang perlu diverifikasi lebih lanjut sebelum dipastikan positif doping. Para atlet pun masih punya hak untuk membela diri.

"Karena bisa saja atlet itu dalam masa pengobatan yang mesti mengonsumsi obat tersebut. Karenanya kami tunggu laporan resmi dari India dahulu untuk kemudian bersama-sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) menggelar sidang doping," kata Hadadi kepada Media Indonesia, kemarin.

Meski masih berupa laporan awal, Pemprov Jabar telah memberikan salinan laporan tersebut ke sejumlah pihak, di antaranya Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua PB PON-Peparnas Ahmad Heryawan, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengakui pihaknya sudah menerima laporan tersebut. Ketika dihubungi saat berada di Madrid, Spanyol, Gatot menyebutkan, dari 12 atlet tersebut, sebagian besar ialah peraih medali emas PON XIX Jabar 2016.

Laporan tersebut belum menyebutkan zat doping yang digunakan atlet yang terindikasi positif.

"Kami menunggu instruksi lebih lanjut dari WADA (Badan Antidoping Dunia) untuk merilis nama atau melakukan sidang disiplin. Kami bahkan mendorong laboratorium di India untuk merilis nama-nama atlet tersebut," kata Gatot.

Secara terpisah, Ketua KONI Tono Suratman mengatakan pihaknya sudah melakukan upaya pencegahan penggunaan doping sebelum PON digelar dengan menyebarkan buku saku yang berisikan obat-obatan atau zat yang dilarang WADA.

Sanksi internal
Induk cabang olahraga yang terkait pun belum menerima laporan mengenai doping tersebut. Dalam laporannya, NDTL menyebutkan ke-12 atlet tersebut berasal dari cabang angkat besi, binaraga, berkuda, dan menembak.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan pihaknya akan segera menggelar rapat.

Senada, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia Muhammad Chairil Saddak juga siap menindaklanjuti laporan tersebut jika sudah menerima laporan resmi. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya