Rivalitas tanpa Batas Hamilton dan Rosberg

MI
29/11/2016 08:49
Rivalitas tanpa Batas Hamilton dan Rosberg
(AP/AP/LUCA BRUNO)

SEJATINYA persaingan di antara dua pembalap dalam satu tim bukan sesuatu yang baru di ajang balap Formula 1. Sejarah mencatat rivalitas dua rekan setim terjadi di era 1970-an antara James Hunt dan Niki Lauda.

Kemudian pada 1989-1990, persaingan juga terjadi antara Ayrton Senna dan Alain Prost. Secara tim, persaingan dua pembalap mereka tentu saja tidak menguntungkan.

Setidaknya pendapat itu dilontarkan Presiden tim F1 Mercedes, Toto Wolff. Ia bahkan terang-terangan tidak suka dengan sikap Hamilton yang terkesan menghalang-halangi Rosberg untuk menjadi juara.

Terlepas dari keduanya yang sama-sama berpeluang juara, menurut Wolff, Hamilton harus mengutamakan tim.

"Sederhana saja, anarki tidak diperbolehkan di tim mana pun," tegasnya.

"Sebagian dari diri saya mengatakan bahwa itu adalah satu-satunya cara Lewis untuk memenangi kejuaraan dan mungkin Anda tidak bisa menuntut seorang pembalap yang merupakan salah satu yang terbaik, kalau bukan yang terbaik, untuk menurut (aturan) dalam sebuah situasi ketika naluri dia tidak bisa membuatnya menurut. Sekarang kami harus menemukan solisi bagaimana caranya mengatasi hal ini di masa depan," tukas Wolff.

Secara resmi, persaingan Hamilton dan Rosberg dimulai ketika pembalap Inggris itu pindah dari McLaren pada 2013. Namun, sebenarnya bibit-bibit perseteruan mereka sudah terjadi semasa kanak-kanan saat mereka masih membalap di ajang gokart.

Meski keduanya selalu membantah tidak akur, faktanya mereka selalu terlibat perseteruan. Pada 2014, misalnya. Ketika itu di GP Belgia keduanya bertabrakan dan membuat Hamilton tidak bisa melanjutkan balapan. Sebelumnya di GP Monako keduanya juga terlibat insiden di kualifikasi terakhir.

"Kami terlibat persaingan untuk menjadi juara. Segalanya sangat mungkin terjadi," tegas Hamilton.( AFP/Gnr/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya