Merugi, Malaysia Berencana Berhenti Gelar Formula 1

Basuki Eka Purnama
25/10/2016 19:56
Merugi, Malaysia Berencana Berhenti Gelar Formula 1
(AFP/MANAN VATSYAYANA)

PEMERINTAH Malaysia berencana berhenti menjadi tuan rumah perlombaan Formula 1 selepas 2018 karena membengkaknya biaya, minimnya penjualan tiket, dan kompetisi dari venue yang lain.

Seiring menurunnya penonton televisi untuk Grand Prix Malaysia, pejabat negeri jiran itu akan bertemu pada pekan ini untuk membahas masa depan balapan yang kontraknya akan segera berakhir itu.

"Warga Malaysia tidak membeli tiket untuk menonton F1," ujar Razlan Razali, eksekutif kepala Sirkuit Internasional Sepang (SIC), tempat digelarnya GP Malaysia.

"Jika tidak ada nilai ekonominya, buat apa kami terus menjadi tuan rumah? Kami lebih baik memutuskan beristirahat sejenak," imbuhnya.

Buruknya performa GP Malaysia merupakan pertanda terbaru masalah yang dihadapi Formula 1 yang berdasarkan data resmi telah kehilangan 200 juta penonton televisi secara global sejak 2008.

Harapan kebangkitan telah ada sejak perusahaan Amerika Serikat Liberty Media akan mengambil alih Formula 1.

Konglomerat media, komunikasi, dan hiburan itu telah sepakat untuk membeli perusahaan induk balapan mobil itu, CVC Capital Partners, seharga US$8 miliar.

Razlan mengatakan Sepang yang bisa mengakomodasi 120 ribu penonton hanya ditempati 45 ribu orang pada balapan pada musim lalu. Rating televisi GP Malaysia juga rendah.

Menteri Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin lewat Twitter mengatakan bahwa persaingan dari venue di luar Malaysia juga menyebabkan GP Malaysia tidak sepopuler sebelumnya.

"Ketika kami pertama kali menggelar laga F1, itu adalah hal yang besar. Pertama di Asia selain Jepang."

"Kini, penjualan tiket menurun, penonton televisi menurun. Turis asing juga turun karena mereka bisa memilih Singapura, Tiongkok, dan Timur Tengah."

"Karenanya, saya rasa kita harus berhenti menjadi tuan rumah balapan F1. Biayanya terlalu tinggi dan pemasukkannya minim," cuitnya. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya