30/9/2016 02:51
(TOPSKOR)

Dalam Dua Pekan 150 Rekor Tercipta

MESKI terjadi kegaduhan di sejumlah cabang olahraga, faktanya, di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat XIX/2016 tercatat ratusan rekor dari 44 cabang olahraga yang dipertandingkan.

Bidang pertandingan Panitia Besar PON XIX Jabar 2016 mencatat ada 150 rekor yang terpecahkan selama dua minggu penyelenggaraan pesta olahraga nasional itu.

Ketua Bidang Pertandingan PB PON XIX Jabar 2016 Yudha Saputra menjabarkan, 150 rekor yang terpecahkan di PON XIX Jabar 2016 terdiri dari 89 rekor PON, 33 rekor nasional, 1 rekor Asia Tenggara, 26 rekor Asia, dan 5 rekor dunia.

Rekor yang tercipta di PON XIX Jabar 2016 lebih banyak ketimbang multiajang serupa empat tahun lalu di Riau

"Di PON Riau itu tercatat 61 rekor, sementara untuk PON Jabar tercatat 150 lebih. Karena itu, kalau dikatakan PON Jabar bermasalah, ternyata dari segi prestasi banyak menciptakan rekor, bahkan sampai rekor dunia di cabang olahraga terukur," kata Yudha kepada Media Indonesia di Bandung, Jabar, kemarin.

Yudha menambahkan, banyaknya rekor yang terpecahkan itu berasal dari cabang olahraga terukur, di antaranya atletik, renang, angkat besi, dan angkat berat.

Dari cabang renang yang dipertandingkan di kolam renang Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), tercipta 8 rekor nasional dan 34 rekor PON.

Pelatih renang nasional, Albert Christiadi Sutanto, menjadi orang yang paling senang dengan banyaknya rekor yang tercipta di kolam renang UPI.

Terlebih sejumlah rekor tersebut disumbangkan para perenang nonpelatnas.

Dari 40 nomor perlombaan renang, tercatat 80% di antaranya tercipta rekor di tingkat nasional.

Dalam menindaklanjuti rekor yang tercipta tersebut, Albert dan tim kepelatihan renang nasional akan segera berkoordinasi dengan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk melakukan promosi dan degradasi perenang nasional yang masuk pelatnas jangka panjang.

Saat ini, Surat Keputusan pelatnas hanya mencantumkan 23 nama perenang.

"Di bagian putri banyak sekali kejutan yang terjadi di PON. Karena itu, di Oktober nanti, kami akan kumpulkan semua perenang pelatnas karena akan berlomba di Kejuaraan Asia di Tokyo, Jepang. Kami berharap, saat berangkat ke Kejuaraan Asia nanti, perenang nonpelatnas yang juara di PON bisa ikut bertanding di Tokyo," ujar mantan perenang nasional itu. (Gnr/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya