Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GARETH Southgate memiliki kemewahan bagi seorang pelatih Inggris untuk menentukan nasibnya sendiri setelah patah hati kekalahan di final Euro 2024. Masa depan Southgate bersama timnas Inggris pun digadang-gadang segera berakhir.
Southgate sebelumnya menyatakan bakal mundur jika Inggris tak juara di Euro 2024. Hal itu diungkapkannya ketika Inggris baru saja mendarat di Jerman sebelum turnamen dimulai.
Usai final di Berlin, tim besutan Southgate meninggalkan Jerman dalam keadaan hancur dan terkuras. Southgate melambaikan tangan dengan setengah hati ke arah sejumlah fans Inggris yang datang ke hotel tim di pusat kota Berlin. Tidak ada kegembiraan di wajah Southgate dan yang ada hanya rasa kelelahan.
Baca juga : Southgate: Inggris Harus Bermain Sempurna Jika Ingin Jadi Juara Eropa
"Saya tidak bisa melihat skenario apa pun di mana dia ingin tetap dalam perannya. Saya pikir kita telah melihat akhir dari era Southgate di Inggris dan saya yakin para bosnya di FA juga mengetahui hal itu. Itu adalah keputusan Southgate," kata reporter senior Sky Sports Rob Dorsett.
Meskipun tidak mengatakan secara terbuka, FA disebut-sebut ingin Southgate bertahan dan memimpin Inggris ke Piala Dunia berikutnya pada 2026. Namun, hal menjadi meragukan.
Southgate dalam banyak hal dinilai telah frustrasi usai dua kali beruntun gagal di final Piala Eropa. Kebisingan kritik sepanjang turnamen menjadi salah satu faktornya.
Baca juga : Southgate akan Tetap Jadi Pelatih Inggris Terlepas Hasil di Final Euro 2024
Meski dihujani kritik, Southgate mengambil posisi untuk melindungi pemainnya.
"Patut dikagumi bahwa Southgate mencoba memikul semua kritik di pundaknya sendiri, untuk melindungi skuadnya, namun juga merupakan suatu kebohongan jika percaya bahwa tidak ada kritik yang melampaui pertahanannya," imbuh Rob Dorsett.
Southgate memandang kritik tajam dari mantan pemain Inggris seperti Gary Lineker dan Alan Shearer sebagai pengkhianatan. Pasalnya, mereka juga pernah berada di timnas dan menjadi bagian dari banyak generasi pemain Inggris yang juga gagal membawa pulang trofi besar.
Baca juga : Southgate Sebut Inggris Bermain Lebih Modern saat Kalahkan Belanda
"Tapi lebih dari itu, saya pikir Southgate benar-benar muak dan lelah dengan kritik berulang-ulang dan pelecehan yang diterimanya dari sebagian besar pendukung Inggris. Seringkali hal ini sangat tidak menyenangkan," kata Dorsett.
Selama tujuh pertandingan dan 33 hari di Jerman, hanya satu kali fans Inggris menyanyikan lagu yang menjadi lagu kebangsaan Euro 2020: "Southgate you're the one, football's coming home Again!" Nyanyian itu terdengar di Stadion Olimpiade Berlin satu jam sebelum final dimulai.
Jika bertahan, Southgate dalam posisi yang sangat sulit untuk bangkit karena tekanan dan penentangan dari segala penjuru.
Baca juga : Gareth Southgate Percaya Diri Kembali Antar Inggris ke Final Euro
Era Southgate di Inggris dinilai jauh lebih sukses. Terlepas dari pengecualian yang dicapai oleh Sir Alf Ramsey pada 1966, tidak ada pelatih Inggris yang dinilai dapat membanggakan seperti yang dicapai Southgate.
Banyak orang mengatakan bahwa Southgate memiliki banyak talenta Inggris kelas dunia dan dia wajib memaksimalkannya. Hanya saja, komentar tersebut serupa dengan yang dilontarkan kepada banyak pendahulu Southgate yang didengungkan sebagai Generasi Emas era 2000-an.
Itu adalah ungkapan yang diciptakan oleh ketua eksekutif FA saat itu, Adam Crozier, untuk menggambarkan pemain-pemain hebat seperti David Beckham, Michael Owen, Frank Lampard, Steven Gerrard, John Terry, Rio Ferdinand, Gary Neville, dan kawan-kawan.
Pada era tersebut, Inggris berhasil mencapai babak perempat final di tiga turnamen besar dan kemudian gagal lolos ke Euro 2008. Hal itu dianggap masih jauh dari apa yang dihasilkan saat ini di era Southgate. Di bawah kepemimpinan Southgate, Inggris melaju ke semifinal Piala Dunia 2018, final Euro 2020, perempat final Piala Dunia 2022, dan final Euro 2024. (Dhk/Z-7)
Kota Cilegon kembali berbangga dengan prestasi putra daerahnya, Akbar Esa Dewangga, yang berhasil meraih beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Total terdapat 15 panggung yang tersebar di tujuh negara yaitu Belgia, Inggris, Swiss, Prancis, Belanda, Luksemburg, dan Jerman
Sebanyak 22 polisi terluka dalam kerusuhan yang terjadi di Southport, hanya beberapa jam setelah sebuah peringatan untuk mengenang korban penyerangan pisau yang menewaskan tiga anak.
Taylor Swift terkejut mendalam setelah serangan pisau di acara tari bertema musiknya di Southport, Inggris, menewaskan tiga anak dan melukai delapan lainnya.
Protes sayap kanan di Southport berubah menjadi kekerasan setelah serangan pisau pada Senin yang menewaskan tiga anak.
Satu lagi anak tewas akibat serangan pisau di Southport, Inggris, membuat total 3 anak dan melukai 8 lainnya.
Secara total 17 laga diidentifikasi terpengaruh aksi rasisme termasuk tiga laga yang melibatkan Slovenia, Rumania, dan Serbia.
Alvaro Morata dan Modri meneriakan yel-yel, Gibraltar adalah bagian dari Spanyol', saat perayaan keberhasilan timnas Spanyol menjadi juara Euro 2024.
UEFA membuka proses penilaian disipliner terhadap kapten Spanyol Alvaro Morata dan rekan setimnya Rodri. Tindakan itu dilakukan menyusul nyanyian 'Gibraltar adalah Spanyol'.
ARSENAL dilaporkan mencapai kesepakatan dengan Bologna mengenai perekrutan Riccardo Calafiori. Bek Italia itu tinggal sedikit lagi bergabung bersama the Gunners.
Schmeichel memulai kariernya di Manchester City dan menghabiskan satu musim di papan atas Skotlandia 17 tahun lalu ketika ia dipinjamkan ke Falkirk sebelum sempat bermain
Timnas Indonesia naik satu peringkat meski tidak menjalani pertandingan yang masuk dalam kalender FIFA disebabkan pergerakan peringkat selepas Euro 2024 dan Copa America.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved