Lima Rekor PON Tumbang Lagi

Maggie N Mahardika
21/9/2016 02:06
Lima Rekor PON Tumbang Lagi
(MI/ROMMY PUJIANTO)

REKOR baru Pekan Olahraga Nasional (PON) tercipta pada cabang renang PON XIX 2016 Jabar di kolam renang UPI Bandung, kemarin. Lima rekor baru itu berasal dari nomor 200 meter gaya kupu-kupu putra dan putri, 200 meter gaya bebas putri, dan estafet putra dan putri.

Rekor gaya kupu-kupu putri 200 meter ditorehkan atlet Jawa Timur Adinda Larasati Dewi dengan catatan waktu 2 menit, 15.43 detik. Catatan waktu Adinda mengalahkan rekor PON 2012 atas nama Monalisa Lorenza. Monalisa sendiri kali ini harus puas berada di posisi kedua.

“Saya dengan sprint saya sendiri dan tidak mengikuti lawan. Ini medali emas saya ketiga di PON ini,” kata Adinda yang meraih dua emas lain dari nomor estafet.

Rekor gaya kupu-kupu putra 200 meter dibukukan atlet tuan rumah peraih medali terbanyak, Triadi Fauzi Sidik, dengan catatan waktu 2 menit, 0,024 detik.

Hasil yang diraih Triadi memecahkan rekor PON 2008 atas nama Donny B Utomo dengan catatan waktu 2 menit, 2,81 detik, sekaligus membuatnya menyabet emas kedelapan PON kali ini.

“Saya bersyukur atas hasil di PON ini, berarti saya sudah meraih delapan medali emas yang sebagian besar memecahkan rekor PON. Keberhasilan ini saya berikan untuk keluarga saya,” kata Triadi.

Medali perak di nomor itu direbut perenang Jawa Tengah Budiman Hadi Prakoso dengan catatan waktu 2 menit, 4,53 detik. Perunggu direbut Muh Hamgari dari Jawa Timur dengan catat-an waktu 2 menit, 5,46 detik.

Di nomor 200 meter gaya bebas putri, wakil Jatim Ressa Kania Dewi memecahkan rekor dengan catatan waktu 2 menit, 3,58 detik. Catatan itu melampaui rekor PON 2012 atas nama Patrisia Yosita dengan catatan waktu 2 menit, 5,40 detik.

Sementara itu, rekor estafet putra dipecahkan tim DKI Jakarta dengan catatan waktu 3 menit, 51 detik, mengalahkan rekor PON 1996 yang juga atas nama tim DKI Jakarta dengan catatan waktu 3 menit, 52,50 detik.

Rekor estafet putri dibukukan tim Jatim dengan catatan waktu 4 menit, 20,05 detik. Rekor lama tercipta pada PON 1996, juga atas nama tim Jatim, yakni 4 menit, 29,06 detik.


Final polo air

Di polo air, tim putra DKI Jakarta sukses menjadi tim terkuat. Pada final di Kolam Renang si Jalak Harupat, Soreang, kemarin, tim Ibu Kota mengalahkan tuan rumah Jabar dengan skor 14-9.

Pertandingan antara DKI Jakarta dan Jabar di final polo air putra dijaga ketat. Panitia pelaksana berusaha menjaga objektivitas pertandingan. Hingga pertandingan berakhir, pertandingan berjalan dengan kondusif.

Di bagian lain, pedayung Papua menyabet dua dari tiga medali emas yang diperebutkan pada nomor kayak di arena dayung Situ Cipule, Karawang, kemarin.

Erni Sokoy memenangi nomor kayak tunggal 500 putri dengan membukukan waktu 2 menit, 2,30 detik. Erni mengalahkan Since Lithasova (Banten) dan Lusiana Puadi (Papua Barat) yang meraih perak dan perunggu.

Papua berjaya di nomor double putri 500 meter lewat Yoky Helmin Enthog dan Stevani Ibo yang mencatat waktu 1 menit, 55,30 detik untuk meninggalkan Tika dan Ririn (Jatim) yang meraih perak (1 menit, 58,43 detik).

Satu emas lagi di nomor kayak 4 jarak 500 meter putri menjadi milik tim tuan rumah Jabar yang menurunkan Astri Dwijayanti, Yaulana Amalia, Fajriah Nurbayan, dan Masripah. (CS/Gnr/DG/BU/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya