Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MENJALANI musim penuh perdananya di ajang Grand Prix 2 (GP2), pembalap muda Indonesia menjalani balapan yang dinamis pada ajang balap yang berada satu level di bawah Formula 1 itu.
Sean yang hanya ditargetkan untuk finis di posisi 15 Besar di setiap seri, justru berhasil mendapatkan podium.
Sementara itu, di beberapa balapan, dia gagal menyelesaikan balapan.
Sean memang bukan pendatang baru di ajang GP2, tahun lalu saat masih menjadi Pembalap Formula Renault 3.5, Sean berlaga di lima seri balapan GP2.
Kali ini, dengan mengusung bendera tim Pertamina Campos Racing, Sean menjalani balapan dengan status sebagai pembalap resmi GP2 bersama dengan Mitch Evans.
Sebagai pembalap yang tergolong baru, Sean yang juga masih berada di usia remaja, tidak ditargetkan terlalu tinggi.
Namun, di Baku, Azerbaijan dan Austria, Sean mampu melebihi target yang dibebankan tim.
Sean finis di urutan ketujuh pada balapan di Baku yang bertajuk seri Eropa dan meraih podium kedua pada balapan di Sirkuit Red Bull Ring, Austria.
Selepas itu, Sean keluar dari momentumnya.
Tercatat, pembalap yang didukung tim Jagonya Ayam KFC Indonesia itu, gagal finis di lima balapan.
Sean bahkan didiskualifikasi pada balapan pertama (feature race) yang seri Italia di Sirkuit Monza.
Sean kini berada di peringkat 15 klasemen pembalap dengan 24 poin.
Performa yang naik-turun itu, diakui Sean, disebabkan setelan mobil GP2 yang dikendarainya yang belum maksimal dari sembilan seri balapan di benua Eropa.
Sean mengatakan kadang setelan mobil yang dikendarainya sangat optimal sehingga membawanya melaju dengan kencang, tapi sebaliknya, setelan mobilnya justru membuatnya gagal tampil dengan optimal.
"Pada balapan di Monza, sebenarnya setelan mobil sudah cukup bagus. Namun, balapan tetap tidak mudah dan kita kurang beruntung juga. Saya sempat terhenti di balapan pertama dan semakin sulit setelah ada insiden dan komunikasi radio saya bermasalah. Di balapan kedua, saya sudah berusaha keras menembus sepuluh besar. Tapi tak mudah karena jarak dengan pembalap lain cukup lebar," katanya.
Setelah menjalani semibilan seri balapan di Eropa, Sean mengungkapkan, banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang berharga.
Pengalaman dan pelajaran itulah yang akan dimaksimalkan Sean di dua balapan tersisa yang akan berlangsung di benua Asia, yaitu di Sepang, Malaysia dan Yas Marina, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
"Tentu saya banyak belajar baik dari kegagalan saya maupun kesuksesan saya mendapatkan poin dan naik podium. Ajang GP2 memang tidak mudah, persaingan sangat kompetitif. Setiap tim punya kelebihan dan kekurangan. Faktor balapan tidak hanya dtentukan keandalan mobil dan pembalap, tetapi juga faktor keberuntungan," ujar Sean.
Balapan di Malaysia yang dekat dengan tanah airnya di Indonesia, diharapkan dapat menjadi momentumnya untuk kembali mendapatkan poin atau setidaknya untuk kembali masuk ke jajaran 15 besar seperti yang sudah ditargetkan oleh timnya.
Sponsor baru
Upaya Sean untuk bisa kembali ke jajaran elite pembalap pun, kini semakin mulus, setelah dia mendapatkan sponsor baru.
Sean digandeng produsen jam asal Swiss International Watch Company (IWC) untuk menjadi duta bersama dengan pembalap F1 Lewis Hamilton dan Nico Rosberg dari tim Mercedes.
Sean mengatakan, dukungan dari sponsor baru itu semakin menambah motivasinya untuk bisa tampil optimal di dua balapan tersisa musim ini.
Menurutnya, dapat bersanding dengan pembalap sekelas Lewis Hamilton dan Nico Rosberg menunjukkan kerja kerasnya untuk menjadi pembalap andal, kini sudah dihargai.
Setelah menjalani sejumlah sesi bersama IWC di Singapura, Sean akan kembali ke Valencia, Spanyol, untuk menjalani latihan dengan simulator bersama dengan Evans untuk mempersiapkan diri menghadapi balapan di Sepang dua pekan mendatang. (Gnr)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved