Peretas Rusia Bocorkan Data Medis Atlet AS

DATA medis rahasia atlet yang terkait dengan Olimpiade 2016 diretas dan dibocorkan oleh kelompok spionase siber Rusia yang mengancam akan membocorkan banyak data lainnya. Hal itu diungkapkan Badan Antidoping Dunia, Selasa (13/9).

WADA menyebut pelaku peretasan itu sebagai kelompok yang menamakan diri Tsar Team (APT28) atau yang dikenal sebagai Fancy Bear.

Para peretas mengaku memiliki informasi mengenai sejumlah atlet Amerika Serikat termasuk petenis kakak beradik Venus dan Serena Williams serta pesenam Simone Biles.

"WADA mengutuk serangan siber yang dilakukan dalam upaya melecehkan WADA dan sistem antidoping dunia," ujar Direktur Jenderal WADA Olivier Niggli.

"WADA telah mendapatkan informasi dari penegak hukum bahwa serangan itu berasal dari Rusia," imbuhnya.

Kantor berita Rusia mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa pemerintah atau agen rahasia Rusia sama sekali tidak terlibat dalam peretasan itu.

Tim atletik Rusia, terkecuali seorang atlet yang berlatih di AS, dilarang tampil di Olimpiade 2016 setelah WADA menyebut pemerintah Rusia menggelar program doping.

Atlet Rusia di cabang olahraga lain juga harus membuktikan diri bersih dari doping sebelum diizinkan berlaga di Rio de Janeiro, Brasil.

Data yang diretas termasuk data Therapeutic Use Exemptions (TUE) yang dikeluarkan oleh federasi olahraga dan badan antidoping nasional yang mengizinkan atlet mengonsumsi zat tertentu.

"WADA sangat menyesalkan situasi ini dan menyadari ancaman bagi atlet yang data rahasianya diungkap dalam aksi kriminal ini," kata Niggli.

Niggli menambahkan peretasan ini mencoreng upaya komunitas antidoping dunia untuk kembali memercayai Rusia terlebih setelah dirilisnya laporan independen dari McLaren.

Laporan McLaren menyebut bahwa Rusia menukar hasil sampel yang positif doping dengan yang bersih saat Olimpiade musim dingin di Sochi dengan bantuan badan rahasia Rusia. (eurosport/OL-3)