Kebiasaan Olahraga Harus Dimulai dari Keluarga

Eko Suprihatno
08/9/2016 21:54
Kebiasaan Olahraga Harus Dimulai dari Keluarga
(Thinkstock)

KEBIASAAN berolahraga terutama kepada anak-anak harus dimulai dari keluarga. Dengan budaya olahraga dalam keluarga secara perlahan akan tertanam dalam diri anak-anak akan hidup yang sehat.

"Pola hidup sehat harus ditularkan kepada seluruh anggota keluarga, tapi tidak banyak keluarga yang suka berolahraga dan punya waktu untuk melakukanya secara teratur. Itu sebabnya setiap keluarga harus punya budaya olahraga, agar dalam diri anak-anaknya tertanam hidup sehat," ujar Staf Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga Yuni Poerwanti di Jakarta, Kamis (8/9).

Olahraga bagi anak-anak, menurut Yuni, bukan sekadar untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, melainkan juga menjadi tempat bersosialisasi, mendorong perilaku sportif, membangun rasa percaya diri, dan belajar untuk meningkatkan kerja sama dengan orang lain.

Tingginya tingkat obesitas anak-anak Indonesia lebih disebabkan karena mereka kurang gerak dan lebih tertarik dengan gadget.

Berdasarkan data UNICEF, jumlah anak-anak obesitas di Indonesia tercatat paling tinggi di kawasan Asia Tenggara yaitu 12,2%. Bandingkan dengan Thailand dan Malaysia yang berada di bawah 10%.

Sehubungan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang diperingati setiap 9 September, Yuni mengimbau para orangtua agar mendorong anak-anak mereka untuk menggemari olahraga dengan cara memilih jenis olahraga yang disukai.

"Keluarga tidak harus memilih olahraga yang serius, tapi bisa mulai dengan yang ringan dan menyenangkan seperti bermain bulutangkis, tenis meja atau lainnya di lapangan rumput. Atau bahkan hanya sekadar joging," tuturnya.

Kalau kebiasaan tersebut sudah terbentuk, lanjut Yuni, akan mudah untuk mengajak seluruh anggota keluarga berolahraga. Selain di lingkungan keluarga, sekolah juga wajib untuk mendorong aktivitas olahraga dengan menyediakan fasilitas memadai dengan waktu yang lebih lama.

Di sisi lain, penambahan jam pelajaran pendidikan jasmani dan olaraga di sekolah harus ditambah dari sebelumnya rata-rata cuma 80 menit per minggu menjadi 120 menit per minggu. Harapan Yuni, pada Haornas ini Presiden Joko Widodo mencanangkan penambahan jam pendidikan jasmani dan olahraga, sekaligus juga memerintahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menambah jam pelajaran yang ada. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya