Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TIMNAS Esport Indonesia berhasil menyabet gelar juara Piala e-Asia alias e-Asian Cup. Ajang tersebut untuk kali pertama digelar di Doha, Qatar, beriringan dengan ajang Piala Asia 2023.
Indonesia meraih gelar untuk pertama kali dalam sejarah. Ini merupakan pencapaian terbaik tim esport Merah Putih di level Asia.
Medali emas tersebut direbut setelah tim Merah Putih beranggotakan Rizky Faidan, Elga Cahya, dan Akbar Paudie berhasil mengalahkan Jepang pada partai final yang digelar di Virtuocity Arena Doha, Qatar, Selasa (6/2) dini hari.
Baca juga : Kalah 0-4 dari Australia, Timnas Angkat Koper dari Qatar
"Tidak bisa berkata-kata lagi atas pencapaian ini sekaligus bersyukur bisa membawa piala ini ke Indonesia untuk pertama kali. Semua perjuangan kami lakukan untuk Indonesia dan terimakasih atas dukungan keluarga dan suporter yang terus mendukung kami dari awal hingga akhir," kata Akbar Paudie.
Pertandingan final kontra Jepang berjalan ketat sejak dimulainya permainan. Duet Faidan dan Elga yang diturunkan pada laga ini sempat memimpin 1-0 di awal laga, namun tim Jepang yang menurunkan Aihara Tsubasa dan Hashiki Shumpei menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Laga harus dilanjutkan ke babak tambahan 2x15 menit namun tak ada gol pembeda yang tercipta hingga pertandingan harus dilanjutkan lewat adu penalti. Skuad eGaruda pun mampu memenangi pertandingan di leg pertama setelah menang melalui adu penalti 3-2.
Baca juga : Bintang TImnas Arab Saudi Talal Haji Jadi Pemain Termuda Sepanjang Sejarah Piala Asia
Pada leg kedua duet Faidan dan Elga kembali diturunkan. Bermain tenang di sepanjang laga, eTimnas Indonesia pun sukses mencetak gol di laga ini sekaligus membawa mereka merengkuh gelar juara.
“Pertandingan lawan Jepang hari ini cukup berat karena mereka bermain menekan sejak babak pertama," kata Elga Cahya.
"Kami sudah memakai semua game play untuk bisa menekan mereka, namun harus diakui penampilan tim Jepang berbeda saat kami menghadapi mereka di fase grup. Alhamdulillah semua bisa terlewati dan kami bisa meraih gelar juara," imbuhnya.
Baca juga : Waketum PSSI Bingung Elkan Baggot Jadi Penyerang
Hal yang sama diakui juga oleh Faidan yang bertanding penuh di setiap pertandingan eTimnas. Faidan mengaku kedua tim bermain dengan ngotot dan ketat agar bisa berhasil membawa trofi juara untuk pertama kali.
"Harus diakui Jepang bermain berbeda hari ini, dan kami sedikit ditekan dengan game play mereka. Tapi kami tetap tenang di sepanjang pertandingan dan mengendalikan diri agar bisa tampil maksimal. Alhamdulillah kami bisa menang dan mencetak sejarah baru di event ini" ujar Faidan.
(Z-9)
Tim U-19 Indonesia sukses menjuarai ajang Piala AFF U-19 2024. Gelar diraih usai tim Garuda Muda menaklukkan Thailand 1-0 di partai final.
Gol tunggal Muhammad Alfharezzi Buffon ke gawang Malaysia berhasil membawa Indonesia ke babak Final Piala Aff U-19.
Indra merasa percaya diri membawa Indonesia ke final Piala AFF U-19 untuk kedua kalinya karena persiapan timnya sejauh ini baik.
Timnas Indonesia U-19 melakoni pertandingan terakhir Grup A Piala AFF U-19 menjamu Timor Leste U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya
Tim U-19 Indonesia bersiap menghadapi Kamboja U-19 pada pertandingan kedua Grup A ASEAN U-19 Boys Championship 2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (20/7) malam.
Tim asuhan pelatih Indra Sjafri bermain agresif sejak awal. Mereka mampu unggul empat gol di babak pertama.
Hasil undian babak grup yang digelar di Hanoi, Vietnam, Selasa (21/5), menempatkan Indonesia berada di Grup B bersama Vietnam Filipina, Myanmar, dan Laos.
Selain bakal melawan Vietnam, Indonesia juga akan menghadapi Filipina, Myanmar, dan Laos di Grup B.
Olahraga sepak bola tidak bisa diubah secara instan langsung bagus. Semua butuh proses, sehingga yang diperlukan adalah dukungan dari pemangku kepentingan terkait dan penggemar.
Laga kandang Serdadu Tridatu tersebut akhirnya akan menggunakan lapangam Bali United Training Center.
Dito menginginkan agar dukungan besar terhadap sepak bola bisa ditunjukkan juga untuk semua cabang olahraga lain yang berkompetisi di kancah internasional.
Erick menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak dan supporter yang sudah bahu membahu memperkuat Timnas baik secara langsung maupun melalui doa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved