Pentas Aksi Lewis Hamilton

Satria Sakti Utama
29/8/2016 11:19
Pentas Aksi Lewis Hamilton
(AFP/LOIC VENANCE)

SEPERTI sudah diprediksi sebelumnya, Grand Prix Formula 1 Belgia bakal jadi milik pembalap Mercedes Nico Rosberg. Faktanya, pembalap asal Jerman itu memang menjadi yang tercepat ketika bendera finis dikibarkan.

Saat mengawali balapan dari posisi terdepan, Rosberg berhasil menjadi pembalap pertama yang menyentuh garis finis dengan catatan waktu 1 jam, 44 menit, 51,058 detik.

Namun, aksi spektakuler justru dipertontonkan rekan setim Rosberg, Lewis Hamilton. Meski mengawali balapan dari posisi ke-21 atau kedua dari belakang lantaran terkena penalti 55 posisi akibat melakukan pergantian komponen mesin, pembalap Inggris itu mampu finis di posisi ketiga.

Ia finis di belakang pembalap Red Bull Daniel Ricciardo dengan defisit waktu 27,634 detik. Padahal sebelum balapan, target Hamilton tidak muluk-muluk. Ia hanya membidik posisi 10 besar.

“Saya sudah mengubah mesin sebanyak tiga kali sehingga harus dihukum, tapi inilah hasilnya. Ini balapan yang luar biasa dan hasil yang luar biasa,” cetus Hamilton
Dengan hasil itu, Hamilton tetap kukuh di posisi puncak klasemen kategori pembalap dengan 232 poin. Rosberg mengintai di posisi kedua dengan 223 poin, sedangkan tempat ketiga diduduki Daniel Ricciardo dengan 151 poin.

“Daniel sangat cepat pada awal paruh kedua, tapi saya masih bisa mengontrol. Mobil kami bagus dan Lewis bisa memaksimalkan itu dalam balapan di GP Belgia ini,” ujar Rosberg.

Dalam balapan yang berlangsung di Sirkuit Spa-Francorchamps itu juga terjadi insiden di putaran lima ketika pebalap Renault Kevin Magnussen menabrak tumpukan ban di dinding pembatas dalam kecepatan tinggi. Akibatnya, mobil dia hancur.

Magnussen memang selamat dalam insiden itu, tetapi tetap dibawa ke rumah sakit. “Dia meninggalkan mobil dengan selamat dan dibawa ke pusat medis untuk diperiksa. Ada sedikit masalah pada pergelangan tangannya dan kini sudah di bawa ke rumah sakit,” demikian pernyataan Renault.

Performa mobil
Di balapan Grand Prix 2, ambisi pembalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael kembali mendulang poin kembali gagal terwujud. Saat menjalani balapan kedua (sprint race) seri Belgia di Sirkuit Spa-Franchorchamps, kemarin, pembalap 19 tahun yang membela Pertamina Campos ­Racing itu hanya mampu finis di urutan 18 atau sama dengan posisi startnya pada balapan tersebut.

Sean yang didukung tim Jagonya Ayam KFC Indonesia tampil gemilang di awal lomba dengan mampu menyodok ke posisi 15 begitu lomba dimulai. Sayang, mobil yang diken-darainya tidak menunjukkan kecepatan yang konsisten sehingga posisinya kembali melorot ke peringkat 18 dan harus menyelesaikan lomba di posisi tersebut.

Sean mengaku menyayangkan performa mobilnya yang kurang optimal. “Tadinya kami berharap persiapan yang dilakukan selama libur akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Semoga hasilnya akan berbeda di Monza nanti,” kata Sean.

Senasib dengan Sean, rekan satu timnya, Mitch Evans yang berasal dari Selandia Baru juga belum mampu menambah poin di balapan sprint race seri Belgia. Pembalap yang menjalani musim keempatnya di GP2 itu kali ini hanya mampu meraih posisi finis di peringkat 14 atau dua posisi lebih baik dari posisi startnya.

Meski dua pembalap Pertamina Campos Racing belum mampu mendulang poin, bendera tim Jagonya Ayam KFC Indonesia tetap berkibar di Spa melalui pembalap Italia, Antonio Giovinazzi, yang membela tim Prema Racing. Giovinazzi berhasil keluar sebagai juara dalam balapan sprint race seri Belgia. (AFP/Gnr/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya