Eko akan Gunakan Bonus Rp2 M untuk Modal Usaha dan Menabung

Putra Ananda
15/8/2016 19:34
Eko akan Gunakan Bonus Rp2 M untuk Modal Usaha dan Menabung
(AFP/GOH CHAI HIN)

ATLET Indonesia Eko Yuli Irawan berhasil mempersembahkan medali perak pada cabang olahraga angkat besi putra kelas 62 kg di ajang Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil. Atas prestasinya itu, Eko pun akan mendapatkan bonus Rp2 miliar yang dijanjikan pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Eko mengaku uang itu akan ia tabung untuk persiapan kebutuhan anaknya kelak. Sedangkan sisanya, uang itu akan ia gunakan untuk modal membuka usaha. Ia bercita-cita ingin membuka usaha di bidang yang sama dengan profesinya sekarang yaitu bidang olahraga.

"Ingin buka usaha yang tidak jauh-jauh sama olahraga, tapi masih dibicarakan sama istri. Belum tahu caranya," ujarnya saat ditemui di Gedung Metro TV, Jakarta, Senin (15/8).

Sambil bercanda ia mengungkapkan agar bonusnya bisa cair secepat mungkin. Paling lama satu bulan setelah ajang Olimpiade seusai pada 21 Agustus 2016 mendatang.

"Mudah-mudahan cairnya tidak lama. SEA Games yang atletnya banyak saja bisa cepat, satu bulan lah sudah bisa cair," harapnya.

Selain bonus berupa uang, Eko juga dijanjikan akan mendapatkan rumah dari Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI). Ia sendiri belum menentukan dengan pasti apakah akan mengajak keluarganya yang ada di Lampung untuk pindah ke rumah barunya nanti yang lokasinya akan ditentukan oleh Ketua Umum PABBSI.

"Belum tahu, tergantung nanti lokasi rumahnya di mana," tuturnya.

Dalam waktu dekat, Eko mengungkapkan akan bersiap untuk mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat. Ia berambisi untuk mendapatkan medali emas di ajang tersebut.

"Target tentu harus emas, begitu pun untuk SEA Games nanti," jelasnya.

Sampai saat ini, Eko telah meraih hattrick medali di setiap ajang Olimpiade angkat besi. Medali perak merupakan pencapaian terbaik Eko Yuli. Sebelumnya di Olimpiade 2012 di London, Eko Yuli meraih perunggu di kelas 62 kg, dan empat tahun sebelumnya Eko juga mendapat perunggu pada kelas 56 kg.

Saat Olimpiade Rio, ia dikalahkan oleh lifter asal Kolombia Oscar Figueora yang berhasil mencatat total angkatan sebesar 318 kg. Sedangkan Eko harus puas pada urutan kedua dengan total angkatan sebanyak 312 kg.

"Persiapannya itu cuma 2 bulan terakhir sebelum Olimpiade Rio dimulai, terlalu sedikit," jelasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya