Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SEPERTI diungkapkan pada prediksi sebelumnya, pembalap Iran dari Pishgaman Cycling Team, Amir Kolahdouz, tampil sebagai juara lomba balap sepeda Tour de Singkarak 2016 yang berakhir, kemarin.
Keberhasilan Kolahdouz itu tidak lepas dari kesuksesannya mengontrol etape VIII dari Bukittinggi menuju Padang yang berjarak 146,5 km. Meski tidak naik podium, ia tetap finis di rombongan depan.
Dengan demikian, Kolahdouz membukukan total catatan waktu 26 jam 8 menit 42 detik dan tidak mungkin disaingi pembalap lain. Tidak hanya itu, pembalap dengan nomor start satu itu juga memegang predikat sebagai raja tanjakan atau mendapat polkadot jersey setelah mengumpulkan 78 poin serta menyabet predikat raja sprint (green jersey) setelah mengumpulkan 39 poin.
Prestasi Kolahdouz di TdS 2016 sudah terlihat sejak etape IV yang berakhir di Puncak Lawang, Agam. Pembalap dengan nomor start satu itu menjadi yang tercepat di tanjakan yang masuk hors category (tertinggi). Setelah itu, catatan waktunya sudah tidak terkejar oleh pembalap lain. “Saya senang dengan prestasi ini. Usaha saya dan tim untuk mengontrol pembalap yang dekat berjalan dengan baik,” kata Kolahdouz yang berhak atas hadiah sebesar Rp80 juta.
Selain menjadi yang terbaik secara individu, Kolahdouz juga membawa timnya menjadi yang terbaik atau mempertahankan predikat juara umum untuk Pishgaman Cycling Team setelah membukukan total catatan waktu 78 jam 35 menit 9 detik.
Sudah berusaha
Dadi Suryadi mengaku tidak kecewa dengan kegagalannya. Pembalap asal Sumedang, Jawa Barat, itu berhak menyandang red white jersey atau pembalap Indonesia tercepat dan berhak atas hadiah uang sebesar Rp12 juta.
“Upaya menjadi yang terbaik terus saya lakukan, tapi Iran (Pishgaman Cycling Team) cukup kuat. Kerja sama mereka sangat bagus. Apalagi, mereka memiliki kemampuan yang merata. Saya cukup senang dengan hasil ini,” kata Dadi.
Upaya Dadi Suryadi yang juga pembalap pelatnas untuk persiapan SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 itu untuk menjadi yang terbaik di TdS 2016 sebenarnya terus dilakukan. Namun, upaya yang dilakukan selalu mendapatkan halangan dari pembalap asal Iran yang tampil dengan solid.
Dadi yang merupakan pembalap dengan spesialisasi tanjakan harus berjuang sendiri saat di tanjakan. Hal tersebut terjadi karena rekan satu timnya di Terengganu Cycling Team Malaysia didominasi pembalap sprint.
Balapan etape VIII dimenangi pembalap asal Malaysia Shahrul Mat Amin dari tim Terengganu Cycling Team. Dia memenangi adu sprint dengan pembalap Action Cycling Team, Chien Liang Chen, dan pembalap dari Singha Infinite Cycling Team, Jamalidin Novardianto.
Pembalap bernomor start 75 itu finis dengan catatan waktu 3 jam 16 menit 57 detik, dan menyelesaikan balapan sejauh 146,5 km. Dua pembalap, yaitu Chien Liang Chen dan Jalamalidin Novardianto, juga memiliki catatan waktu yang sama. (YH/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved