Jalur Neraka Menanti di Etape IV

Achmad Maulana
09/8/2016 08:41
Jalur Neraka Menanti di Etape IV
(ANTARA/Hafidz Mubarak A.)

TANTANGAN berat bakal dihadapi para pembalap pada etape IV lomba balap sepeda Tour de Singkarak 2016, hari ini (Selasa, 9/8). Selain akan menemui rute yang panjang, yakni 151 km, mereka juga bakal dihadapkan pada medan yang berkelok-kelok dan mendaki, dari Padang Panjang menuju Puncak Lawang, Agam.

Beratnya etape IV itu diakui pembalap nasional, Dadi Suryadi. Itu sebabnya, dia mengakui tidak punya target muluk-muluk selain menempel rombongan di depannya.

“Besok (hari ini) mungkin jadi etape terberat. Karena itu, saya hanya akan berusaha tetap berada di rombongan depan,” kata pembalap asal Terengganu Cycling Team Malaysia yang juga pemegang kaus Merah Putih (juara nasional) itu.

Menurut dia, hasil di etape ketiga, kemarin, akan dijadikan modal untuk etape keempat. “Hari ini (kemarin) balapan cukup enak. Saya terus berada di rombongan besar sejak awal. Semua pembalap terdepan terus bekerja dan meninggalkan rombongan kedua hingga finis,” imbuhnya.

Pembalap asal Spanyol yang memperkuat tim Kinan Cycling Team, Ricardo Garcia, keluar sebagai juara di etape ketiga Tour de Singkarak (TdS) 2016, kemarin. Garcia melewati garis finis yang terletak di depan Kantor Bupati Pasaman Barat itu dengan waktu 2 jam 59 menit 43 detik.

Ricardo Garcia yang di etape kedua berada di posisi kedua klasemen umum masuk ke garis finis sendirian setelah memenangi adu sprint dengan pembalap di belakangnya yang didominasi pembalap asal Iran. Pembalap dengan nomor start 13 itu akhirnya mampu merebut kaus kuning, atau yang tercepat, dari tangan Dylan Newberry karena pembalap asal Australia itu hanya finis di urutan ke-51.

Di posisi kedua, ada pembalap asal Korail Cycling Team, Lee Ki-suk, sedangkan di posisi ketiga ada pembalap Pishgaman Cycling Team, Amir Kolahdouz, dengan catatan waktu yang sama. Untuk posisi lima besar, Indonesia menempatkan Dadi Suryadi yang mampu menyodok ke papan atas.

“Sebagai pembalap sepeda, target kami menjadi yang terbaik, yaitu merebut yellow jersey. Untuk meraihnya, butuh kerja keras dan kerja sama tim yang baik,” kata Garcia seusai perlombaan.

Belum ada dominasi
Karena Garcia menjuarai etape ketiga, bisa dipastikan belum ada pembalap yang dominan. Garcia yang selalu masuk 10 besar mampu menyodok ke baris terdepan. Padahal, lintasan yang dilalui dari Equator Bonjol menuju Pasaman Barat cukup berat karena ada tiga titik sprint dan tiga titik king of mountain (KOM).

Selain merebut kaus kuning, Garcia juga sukses mengudeta kaus hijau (raja sprint) dari Dylan Newberry setelah me­ngumpulkan 30 poin. Predikat raja tanjakan (kaus polkadot) tetap dipegang pembalap Pishgaman Cycling Team, Amir Kolahdouz, dengan 37 poin.

Sementara itu, pada 10 besar pembalap finis tercepat, ada nama Dadi Suryadi yang finis di urutan kelima. Pembalap dari Terengganu Cycling Team itu finis tidak jauh dari pembalap terdepan dan tetap berhak memegang kaus Merah Putih atau pembalap Indonesia terbaik. (R-4)

maulana@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya