Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETENIS peringkat satu dunia Iga Swiatek, Senin (14/8), menyusul Elena Rybakina mengecam jadwal tengah malam yang mewarnai hari pamungkas Montreal Masters, pekan lalu.
Juara Grand Slam empat kali, yang akan memburu gelar kelimanya pada musim ini di Cincinnati, mengatakan WTA harus memperhitungkan kemampuan fisik para pemain ketika hujan menyebabkan laga ditunda.
"Mungkin kita harus lebih fokus pada kondisi kesehatan para pemain karena kami harus bertanding setiap pekan," ujar Swiatek, yang akan langsung bertanding di putaran kedua setelah mendapatkan bye di putaran pertama Cincinnati.
Baca juga: Pegula Juara Montreal Masters
"WTA Tour itu sangat padat dengan kami melakukan banyak perjalanan. Akan sangat menyenangkan jika kesehatan kami diperhatikan terutama pada tahun ketika ada lebih banyak turnamen wajib serta durasi turnamen yang menjadi lebih panjang," lanjutnya.
Juara Wimbledon tahun lalu, Rybakina, memulai laga perempat final di Montreal Masters merlawan Daria Kasatkina pada Jumat (11/8) malam dan baru berakhir pada Sabtu (12/8) pukul 03.00 waktu setempat.
Setelah memenangkan laga perempat final itu, petenis Kazakhstan itu sudah tidak memiliki energi saat tampil di laga semifinal pada Sabtu (12/8) dan menyerah lewat pertarungan tiga set melawan Liudmila Samsonova.
Baca juga: Samsonova Mengalahkan Sabalenka dan Melaju di Montreal
Adapun Samsonova harus memainkan laga semifinal dan final di hari yang sama pada Minggu (13/8) karena gangguan cuaca.
Rybakina kemudian mengeluhkan tuntutan fisik dari kiprahnya di Montreal dan Swiatek mendukung pernyataan sesama petenis putri itu.
"Di musim lapangan tanah liat, di Roma dan Madrid, saya memainkan empat laga yang selesai saat hampir tengah melam," kata Swiatek.
"Saya mengerti kami harus menyesuaikan diri dengan pemegang hak siar dan lainnya namun saya juga meminta kepada WTA untuk data apakah ada orang yang melihat pertandingan tenis selepas pukul 22.00."
"Saya tidak mendapatkan apa-apa namun saya ingin mengerti apakah masuk akal bermain selarut itu," lanjutnya. (AFP/Z-1)
Rentetan 25 laga tanpa kekalahan Iga Swiatek di Roland Garros diakhiri oleh Zheng Qinwen di semifinal Olimpiade Paris 2024, Kamis (1/8).
Yulia Putintseva bangkit usai kalah di set pertama putaran ketiga Wimbledon untuk mengalahkan Iga Swiatek 3-6, 6-1, dan 6-2.
Iga Swiatek menjadi petenis pertama yang memenangi lebih dari 20 pertandingan berturut-turut sebagai peringkat 1 dunia sejak Serena Williams antara Final WTA 2014 dan Madrid 2015.
Iga Swiatek mencatatkan rekor 18-0 dalam pertandingan putaran pertama turnamen Grand Slam dan telah mengumpulkan 72 kemenangan tunggal Grand Slam.
Iga Swiatek, yang merengkuh gelar Prancis Terbuka selama tiga tahun secara beruntun, menegaskan tekadnya untuk meraih medali emas Olimpiade.
Pekan lalu, Iga Swiatek menjadi petenis termuda yang memenangi tiga gelar tunggal Roland Garros berturut-turut, meraih gelar WTA Tour ketiga berturut-turut dan kelima musim ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved