Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETENIS nomor satu dunia Iga Swiatek, Kamis (27/4), menyerukan agar ada kesetaraan uang antara ajang WTA dan ATP.
Juara bertahan Prancis Terbuka dan Amerika Serikat (AS) Terbuka itu tengah berlaga di Madrid Terbuka setelah mempertahankan gelarnya di Stuttgart, akhir pekan lalu.
Swiatek memenangkan hadiah uang sebesar 100 ribu euro. Jumlah itu kalah jauh dari yang dimenangkan Carlos Alcaraz kala menjadi juara Barcelona Terbuka, yaitu sebesar 475 ribu euro.
Baca juga: Swiatek Sukses Pertahankan Gelar di Stuttgart
"Saya rasa tenis lebih baik ketimbang banyak olahraga lain namun masih banyak yang bisa kita perbaiki, salah satunya adalah hadiah uang yang setara untuk turnamen ATP dan WTA," ungkap Swiatek.
"Grand Slam sudah setara. Itu bagus namun akan lebih bagus jika hal itu berlaku ke semua turnamen WTA."
"Mungkin saya tidak bisa melakukan perubahan namun saya hanya ingin mengatakan akan lebih baik jika semua petenis mendapatkan hal yang sejajar," lanjutnya.
Baca juga: Iga Swiatek Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh 2023 TIME
Pada 1973, AS Terbuka menjadi turnamen Grand Slam pertama yang mensejajarkan bayaran petenis putri dengan petenis putra.
Hal itu diikuti Australia Terbuka pada 2001 sebelum Prancis Tebruka dan Wimbledon memutuskan melakukan hal yang sama pada 2007. (AFP/Z-1)
Rentetan 25 laga tanpa kekalahan Iga Swiatek di Roland Garros diakhiri oleh Zheng Qinwen di semifinal Olimpiade Paris 2024, Kamis (1/8).
Yulia Putintseva bangkit usai kalah di set pertama putaran ketiga Wimbledon untuk mengalahkan Iga Swiatek 3-6, 6-1, dan 6-2.
Iga Swiatek menjadi petenis pertama yang memenangi lebih dari 20 pertandingan berturut-turut sebagai peringkat 1 dunia sejak Serena Williams antara Final WTA 2014 dan Madrid 2015.
Iga Swiatek mencatatkan rekor 18-0 dalam pertandingan putaran pertama turnamen Grand Slam dan telah mengumpulkan 72 kemenangan tunggal Grand Slam.
Iga Swiatek, yang merengkuh gelar Prancis Terbuka selama tiga tahun secara beruntun, menegaskan tekadnya untuk meraih medali emas Olimpiade.
Pekan lalu, Iga Swiatek menjadi petenis termuda yang memenangi tiga gelar tunggal Roland Garros berturut-turut, meraih gelar WTA Tour ketiga berturut-turut dan kelima musim ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved