Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ARYNA Sabalenka mengatakan gelar Grand Slam pertamanya di Australia Terbuka, bulan lalu, menjadi pemicu semangatnya untuk meraih lebih banyak kesuksesan dan trofi untuk lemari kacanya.
Petenis peringkat dua dunia itu belum terkalahkan sejauh ini pada 2023, setelah memenangi dua turnamen yang ia ikuti dengan catatan sempurna 11-0.
Sabalenka akan mempertaruhkan rentetan kemenangan itu di Dubai pada pekan ini, saat ia akan kembali bertarung di lapangan untuk pertama kalinya sejak mengangkat trofi di Melbourne menyusul kemenangan atas Elena Rybakina, tiga pekan lalu.
Baca juga: Menang di Qatar, Swiatek Semakin Percaya Diri Tatap Musim 2023
Petenis 24 tahun dari Belarus itu mengakui perlu waktu menyadari dirinya telah menjadi seorang juara Grand Slam tapi tidak ingin mengendurkan semangatnya.
"Saya tidak mempercayainya pada awalnya. Kemudian pada pekan berikutnya saya seperti, 'Ya, Tuhanku, aku melakukannya. Yes, ini terjadi'," kata Sabalenka di Dubai, seperti dikutip AFP, Minggu (19/2).
"Di benak saya, saya berkata, 'Wow, ini benar-benar terjadi'. Sangat luar biasa. Sekarang saya memiliki motivasi lebih besar untuk bekerja keras, untuk merasakan hal itu lagi," lanjutnya.
Sabalenka akan mengawali perjuangannya di UEA dengan melawan Jil Teichmann asal Swiss atau Anastasia Potapova dari Rusia pada putaran kedua.
"Tahun ini berbeda karena mereka mengubah bolanya," kata Sabalenka, yang merasa peluangnya bagus di turnamen WTA 1000 itu.
"Permukaannya baru. Berbeda dari tahun lalu. Tahun lalu sangat cepat. Bolanya melesat."
"Sekarang, saya merasa saya punya lebih banyak peluang untuk tampil bagus di turnamen ini karena perubahan-perubahan tersebut," imbuhnya.
Sabalenka yakin dengan fokus pada dirinya dan mengesampingkan suara-suara dari luar adalah kunci kesuksesannya di Australia dan ia ingin menerapkan itu ke depannya.
Dia menekankan bahwa tidak banyak hal yang berubah setelah ia meraih kesuksesan perdananya di turnamen mayor.
"Saya masih harus bekerja keras. Saya masih harus membuktikan setiap kali di lapangan bahwa saya berada di tempat yang tepat. Tidak banyak yang berubah," kata Sabalenka.
Turnamen ATP 500 di Dubai akan berlangsung pada 19-25 Februari dengan peringkat satu dunia Iga Swiatek menjadi unggulan pertama. (Ant/OL-1)
Pasangan Ana/Tiwi meraih gelar juara Australia Terbuka 2024 setelah memenangkan laga rubber game atas wakil Malaysia Lai Pei Jing/Lim Chiew Sien di partai puncak.
PASANGAN ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan keluar sebagai runner-up turnamen bulu tangkis Australia Terbuka 2024.
GANDA putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi berhasil menjuarai turnamen Australia Terbuka 2024.
Ester kalah atas wakil Jepang, Aya Ohori di final Australia Terbuka setelah melakoni pertandingan tiga gim dengan skor 21-17, 19-21, 16-21 di Quaycentre, Sydney, pada Minggu (16/6).
Ana/Tiwi akan berhadapan dengan wakil Malaysia Lai Pei Jing/Lim Chiew Sien di partai puncak Australia Terbuka.
Hendra/Ahsan, yang turun dengan status unggulan kedua pada turnamen ini, mengatakan optimistis mereka masih memiliki peluang untuk berdiri di podium tertinggi.
Sebelumnya, Aryna Sabalenka mundur dari perempat final Berlin Terbuka melawan Anna Kalinskaya karena cedera bahu, lebih dari sepekan yang lalu.
Ons Jabeur dan Aryna Sabalenka terpaksa pensiun pada perempat final Jerman Terbuka, karena berbagai alasan
Ons Jabeur dan Aryna Sabalenka mengungkapkan tidak akan tampil di Olimpiade Paris 2024 karena memprioritaskan kesehatan mereka.
Mirra Andreeva menjadi petenis termuda yang mencapai semifinal Grand Slam sejak Martina Hingis di Amerika Serikat (AS) Terbuka pada 1997.
Aryna Sabalenka hanya butuh 69 menit untuk mengalahkan Emma Navarro untuk mencapai perenmpat final Grand Slam kesembilan dalam kariernya.
etenis Belarusia akan menghadapi Emma Navarro pada babak keempat Senin (3/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved