Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KERJA keras petenis nomor 1 dunia Serena Williams untuk menyamai rekor Steffi Graf di era turnamen terbuka akhirnya membuahkan hasil.
Penantian panjang untuk meraih gelar turnamen grand slam ke-22nya sejak Wimbledon tahun lalu akhirnya berakhir seusai ia memenangi laga final Wimbledon 2016 kemarin atas Angelique Kerber dengan skor 7-5, 6-3.
Kemenangan itu sekaligus menjadi gelar ketujuh bagi Williams di turnamen Wimbledon. Kini, Williams kembali memasang target untuk memecahkan rekor legenda tenis dunia Margaret Smith Court yang telah mengumpulkan gelar grand slam terbanyak dengan total 24 gelar.
"Rasanya sangat hebat berada di sini. Angelique mengeluarkan jiwa tenis yang hebat dalam diri saya. Nomor 22 sangat luar biasa. Centre Court selalu terasa seperti di rumah sendiri," ujar Serena seusai pertandingan.
Sementara itu, rintangan masih belum selesai bagi petenis asal Inggris Andy Murray yang sebelumnya berhasil mengalahkan petenis Republik Ceko Tomas Berdych dengan skor 6-3, 6-3, 6-3 pada Jumat (8/7) lalu. Laga final kontra Milos Raonic hari ini tengah menanti petenis unggulan kedua dunia tersebut.
Dari rekor pertemuan keduanya, Murray unggul dengan tujuh kemenangan dari total 11 pertandingan. Lima laga terakhir pun secara berturut-turut selalu dimenangi Murray.
Akan tetapi, dengan melihat ketajaman petenis asal Kanada tersebut selama Wimbledon 2016, tampaknya Murray harus tetap waspada.
Namun, Murray tentu akan berjuang keras memanfaatkan peluang emas merebut gelar grand slam ketiga yang belum pernah ia raih sejak Wimbledon 2013 dan Amerika Terbuka 2012. Apalagi, peluang semakin terbuka lebar karena lawannya di final bukanlah petenis unggulan nomor 1 Novak Djokovic ataupun Federer.
Hal itu disebabkan Murray sudah delapan kali menelan kegagalan dalam mengalahkan kedua petenis tersebut di laga final. Final kali ini pun menjadi yang pertama bagi Murray untuk tidak menghadapi Djokovic dan Federer yang selalu ia temui dalam 11 turnamen terakhir.
Djokovic, yang mengalahkan Murray di final Australia dan Prancis Terbuka tahun ini, tersingkir di babak ketiga.
"Ini sudah jelas kesempatan bagi saya. Saya menempatkan diri dalam posisi untuk mencoba dan memenangi event ini lagi. Ini membuat saya menghadapi seseorang yang baru saya temui di laga final," ujar Murray.
Final perdana
Berbeda dengan Murray, final kali ini justru menjadi yang pertama bagi Milos Raonic. Raonic yang sejauh ini membukukan serve tercepat di turnamen dengan kecepatan 144 mph (231,7 km/jam) tersebut berhasil melangkah ke final setelah menundukkan Roger Federer di semifinal dan David Goffin di babak ketiga Wimbledon.
"Saya pikir Andy mencoba membuat Anda melakukan banyak hal yang berbeda. Dia akan membuat Anda keluar, memberikan beberapa bola lambat, beberapa bola lebih keras, semua hal ini. Saya kira tujuan saya ialah untuk menjauhkan dia dari strategi itu," tukas Raonic. (AFP/R-2)
fadillah@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved