Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LIFTER Indonesia Eko Yuli Irawan akan berlaga di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia, Kamis (8/12). Turun di kelas 61 kg putra, Eko mengaku tidak mengincar medali dalam keikutsertaanya kali ini. Fokus utamanya adalah poin menuju Olimpiade Paris 2024.
Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 merupakan salah satu dari tujuh turnamen kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Dalam turnamen itu, seluruh lifter di dunia tidak hanya bertarung memperebutkan medali, namun juga memperebutkan poin sebagai persyaratan lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
"Target di Kejuaraan Dunia ini adalah mencari total angkatan, jadi fokus di sini adalah total angkatan karena itu menentukan poinnya (Poin Olimpiade). Kalau masalah medali itu nomor dua," ujar Eko, saat ditemui, beberapa waktu lalu.
Baca juga: 12 Lifter RI Siap Bersaing untuk Kualifikasi Olimpiade Paris
Dijelaskan Eko, fokus utamanya saat ini adalah Olimpiade Paris 2024, dengan meraih poin sebanyak mungkin pada Kejuaraan Dunia, setidaknya dirinya tidak perlu kejar-kejaran poin dengan pesaing lainnya pada turnamen-turnamen kualifikasi berikutnya.
"Yang penting total angkatan bisa tinggi dan dapat poin tinggi juga, agar kedepannya ngejar poin Olimpiade bisa lebih enak dan juga gak dikejar-kejar pesaing lain," jelasnya.
Eko menargetkan meraih total angkatan 310 kg pada Kejuaraan Dunia kali ini, target itu sama seperti yang dia bukukan pada ajang Internasional Fajr Cup 2020 lalu. Dalam kejuaraan itu, Eko mencatatkan snatch 138 kg dan clean and jerk 172 kg.
"Saya punya target pribadi minimal 310 kg. Apabila dihitung berdasarkan perhitungan poin rekor dunia, kemungkinan saya bisa mendapatkan 900 lebih poin," terangnya.
Lifter berusia 33 tahun itu mengaku masih penasaran dengan medali emas Olimpiade, setelah dia sebelumnya telah mengoleksi 2 perunggu (2008 dan 2012) dan 2 perak (2016 dan 2020).
Dengan Eko yang masih bercita-cita merebut medali emas Olimpiade, hal itulah yang membuat dia ingin mencari poin Olimpiade sebanyak-banyaknya pada turnamen kuakifikasi agar dapat tampil di Paris 2024.
"Iya masih (penasaran emas Olimpiade). Saya juga merasa masih bisa bersaing untuk Olimpiade 2024, kelas 61 kg juga masih dipertandingkan jadi saya melihat masih ada kesempatan lagi buat saya," tukasnya.
Adapun lifter asal Tiongkok (Li Fabin) bakal menjadi pesaing utama Eko di Bogota, Lifter berusia 29 tahun itu merupakan lifter yang mengagalkan Eko merebut medali emas Olimpiade Tokyo.
Saat itu, Li Fabin sukses meraih emas dengan total angkatan 313 kg, sementara Eko harus puas meraih medali perak dengan total angkatan 302 kg. (OL-1)
Tiga lifter andalan Indonesia yang akan berjuang di Olimpiade Paris 2024 yaitu lifter putra Eko Yuli Irawan (61 kg) dan Rizki Juniansyah (73 kg), serta lifter putri Nurul Akmal (+81 kg).
Saat ini, kondisi Eko Yuli Irawan telah pulih 70% dan tengah menjalani latihan di Pelatnas tim angkat besi Indonesia, di Markas Komando Lanmar, Jakarta.
Eko Yuli Irawan mengakui dirinya memang kerap mengalami cedera dalam masa persiapan mengikuti Olimpiade yang membuatnya merasa aneh.
Eko memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024 usai tampil di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Phuket, Thailand, Selasa (2/4).
LIFTER Eko Yuli Irawan memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024 dan bakal jadi penampilan kelima buat atlet asal Metro, Lampung tersebut dan mencetak rekor Quintrick.
Kepastian tersebut diperoleh usai Eko Yuli Irawan memperoleh medali perak di nomor 61 kg snatch pada kejuaraan Dunia 2024 yang berlangsung di Phuket, Thailand.
Pada nomor 10 meter Air Riffle, Fathur Gustafian menduduki posisi ke-15 dengan 628,7 poin dan posisi ke-43 di nomor 50 meter 3 position dengan poin 574 dari 19 kali tembakan.
Andy Murray, yang telah memenangkan dua medali emas Olimpiade, dan pasangannya, Dan Evans, menyerah 6-2 dan 6-4 dari pasangan Amerika Serikat (AS) Taylor Fritz dan Tommy Paul.
Saat melawan wakil Korea Selatan Lim Shihyeon di babak 32 besar panahan perorangan putri Olimpiade Paris 2024, Rezza Octavia sama sekali tidak mampu berbicara banyak.
Jorji, sapan Gregoria Mariska, menang atas wakil Korea Selatan, Kim Ga Eun dengan skor akhir, 21-4, 8-21, dan 23-21 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Jumat (2/8) dini hari WIB.
Rentetan 25 laga tanpa kekalahan Iga Swiatek di Roland Garros diakhiri oleh Zheng Qinwen di semifinal Olimpiade Paris 2024, Kamis (1/8).
Rifda Irafanaluthfi menceritakan cedera tersebut bermula saat menjalani latihan hari kedua di Paris dan merasakan ketidaknyamanan di lutut kanannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved