Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDONESIA kembali dipercaya menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Panjat Tebing pada tahun depan setelah kesuksesan pelaksanaan edisi pertama di Jakarta, 24-26 September lalu.
Indonesia sudah masuk dalam kalender Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC) untuk musim kompetisi 2023. Jakarta akan menjadi lokasi penyelenggaraan seri ketiga Kejuaraan Dunia 2023, yang bakal digelar pada 6-7 Mei.
Namun, berbeda dengan kompetisi tahun ini, yang mempertandingkan dua nomor, yakni speed dan lead, Kejuaraan Dunia Panjat Tebing tahun depan di Jakarta hanya akan mempertandingkan nomor speed putra dan putri.
Baca juga: Panjat Tebing RI Incar Kuota Maksimal Nomor Speed di Olimpiade Paris
"Saya pastikan (Indonesia) masuk dalam kalender 2023. Lokasinya di mana, kami belum tahu," kata Presiden IFSC Marco Maria Scolaris dalam kunjungan ke Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Selasa (27/9).
Scolaris menjelaskan langkah memberikan kesempatan tiap negara untuk tuan rumah harus dilakukan IFSC untuk menyosialisasikan agar cabang olahraga panjat tebing lebih dikenal di seluruh benua.
"Kami butuh lebih mengenalkan olahraga panjat tebing ke semua kontinental. Pembinaan panjat tebing di Eropa sudah terbentuk, disusul Asia. Oseania, Afrika, dan Amerika masih terlalu sedikit," kata Scolaris.
Lebih lanjut, Ia juga menyampaikan bahwa IFSC cukup puas dengan penyelenggaraan Piala Dunia 2022 Jakarta yang mempertandingkan disiplin speed dan lead.
Sinergi yang ditunjukkan panitia, termasuk Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), pemerintah, dan KOI membuat penyelenggaraan berjalan lancar dan sukses.
Berdasarkan kalender kompetisi yang dirilis IFSC, terdapat 12 seri Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2023 ditambah satu Kejuaraan Dunia 2023 di Bern, Swiss.
Dari 12 seri tersebut, hanya 7 seri yang mempertandingkan nomor speed, yang selama ini menjadi andalan Indonesia dalam pentas internasional.
Tujuh seri tersebut adalah Kejuaraan Dunia 2023 di Seoul (28-30 April), Jakarta (6-7 Mei), Salt Lake City, Amerika Serikat (19-21 Mei), Villars, Swiss (30 Juni-2 Juli), Chamonix, Prancis (7-9 Juli), Bern, Swiss (1-12 Agustus), dan Wujiang, Tiongkok (22-24 September). (Ant/OL-1)
Di babak perebutan peringkat ketiga, Katibin tampil dominan dengan mengunci medali perunggu setelah mencatatkan waktu 5,07 detik, unggul atas atlet Italia, Ludovico Fossali.
PEMANJAT lead (lead climber) asal Indonesia, Ravianto Ramadhan membuat sejarah di World Cup Briançon, Prancis.
"Saya pastikan (Indonesia) masuk dalam kalender 2023 tapi hanya mempertandingkan nomor lead. Lokasinya kami belum tahu,"
"Jadi menurut IFSC, ini adalah salah satu kejuaraan yang paling sukses. Buat mereka, Kejuaraan Dunia seri Jakarta akan menjadi standard penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Internasional."
Tidak hanya atletnya, Indonesia bahkan menempati peringkat teratas klasemen umum ranking negara untuk kategori speed Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved