Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LALU Muhammad Zohri bakal mewakili Indonesia di Kejuaraan Atletik Dunia 2022 di Eugene, Oregon, Amerika Serikat (AS) pada 15-24 Juli mendatang.
Dia bakal turun di nomor 100 meter putra dalam ajang paling bergengsi di dunia yang sempat tertunda satu tahun karena pandemi covid-19 tersebut.
Sprinter asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu pun telah melakukan berbagai persiapan. Dia juga mengaku dalam kondisi baik setelah beberapa waktu sempat dibebat cedera hamstring.
Baca juga: Gagal Raih Medali dari Nomor Estafet, Zohri Bertekad Rebut Emas Nomor 100 Meter
"Kalau sekarang kaki aman dan sudah tidak ada masalah. Tidak ada rasa nyeri atau sakit. Perlombaan di Oregon sangat bergengsi dan tentu saya harus mempersiapkan diri dengan maksimal," kata Zohri, Senin (4/7).
Bagi Zohri, Kejuaraan Dunia Atletik 2022 di Oregon merupakan ajang pertama setelah tampil di SEA Games Vietnam pada 12-23 Mei.
Ketika itu, dia belum mampu menyumbangkan medali untuk Indonesia. Di nomor estafet 4x100 meter putra, Zohri bersama Eko Rimbawan, Sudirman Hadi, dan Wahyu Setiawan finis di posisi keempat setelah mencatatkan waktu 39,65 detik.
Kemudian pada nomor andalannya 100 meter putra, Zohri kembali berada di urutan keempat dengan catatan waktu 10,59 detik.
"Pelatih saya mengatakan hasil SEA Games (2022) adalah hal yang wajar karena baru pulih dari cedera. Saya terima karena memang kondisinya tidak bagus dan belum pulih 100%," ujar Zohri terkait hasil SEA Games Vietnam.
Kini, meski tidak memasang target, dia bertekad bisa meraih hasil lebih baik pada Kejuaraan Dunia Atletik 2022.
Debut Zohri di Kejuaraan Dunia Atletik terjadi pada 2019 di Doha, Qatar. Kala itu dia terhenti di babak kualifikasi setelah secara keseluruhan berada di posisi ke-35 dengan catatan waktu 10,36 detik.
"Harapan saya semoga masyarakat terus mendukung dan mendoakan. Semoga saya bisa tampil maksimal dan cedera saya tidak kambuh," ujar Zohri, yang akan bertolak ke Oregon pada 12 Juli. (Ant/OL-1)
LALU Muhammad Zohri, atlet atletik Indonesia yang dikenal sebagai pelari 100 meter andalan, kembali menjadi sorotan setelah memastikan tiket ke Olimpiade Paris 2024. Ini biodatanya.
Di dua kejuaraan terakhir yang diikuti di Taiwan dan Surabaya, Jawa Timur, Zohri menerapkan teknik lama yang biasa digunakan dan mencatatkan hasil yang semakin baik.
Catatan waktu terbaik Lalu Muhammad Zohri ialah 10,03 detik di ajang Osaka Grand Prix di Jepang ketika memastikan lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Arena latihan atletik di Stadion Madya, Jakarta dinilai tidak memadai akibat pemasangan panggung dan pemanfaatan stadion untuk kegiatan lain.
Zohri finis dengan catatan waktu 10,19 detik, lebih cepat dari pelari Malaysia Muhammad Azeem Mohd Fahmi dengan waktu 10,37 detik.
Zohri berhak tampil di Olimpiade Paris 2024 di nomor lari 100 meter putra, berkat alokasi University Place. Itu akan menjadi penampilan kedua Zohri di ajang Olimpiade.
Dalam pertandingan Kejuaraan Dunia Atletik 2022, tim AS yang diperkuat Twanisha Terry, Melissa Jefferson, Jenna Prandini dan Abby Steiner, berhasil merebut medali emas.
Tidak ada yang bisa menghentikan atlet berusia 28 tahun itu saat ia mencatat waktu 2 jam 39 menit 16 detik untuk meraih kemenangan di nomor 35 km
Noah Lyles tampil gemilang mempertahankan mahkotanya sebagai juara dunia. Ia mempertahankan gelarnya dengan catatan waktu 19,31 detik.
Dua pelari Jamaika memboyong medali emas dan perak pada nomor 200 meter putri Kejuaraan Dunia 2022 di Hayward Field, Oregon, Amerika Serikat.
Atlet berusia 26 tahun itu mencatat waktu tercepat ketiga dalam sejarah dan rekor Kejuaraan Dunia dengan 8 menit 53,02 detik. Dia pun menyabet medali emas pada kompetisi tersebut,
Eleanor Patterson menang dengan countback setelah melewati mistar mencatatkan lompatan 2,02 meter
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved