Atlet BMX RI Lolos ke Olimpiade

Ghani Nurcahyadi
08/6/2016 10:00
Atlet BMX RI Lolos ke Olimpiade
(MI/Rommy Pujianto)

TONI Syarifuddin menjadi pembalap sepeda BMX pertama Indonesia yang berhasil berlaga di Olimpiade. Kepastian pembalap berusia 25 tahun itu bisa berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, 2016 didapat setelah Indonesia menggantikan Brasil dengan menggunakan alokasi kuota tuan rumah.

Brasil yang memang otomatis meloloskan atlet mereka sebagai tuan rumah Olimpiade berada pada peringkat 12 rangking kualifikasi Olimpiade Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI).

Dengan batas akhir mendapatkan kuota ada pada peringkat 13 di bagian putra, Indonesia menjadi negara di urutan teratas rangking negara anggota UCI yang belum memiliki kuota.

"Tentu saya senang bisa lolos ke Olimpiade. Dengan bisa berlaga di Olimpiade ini, saya berharap olahraga BMX bisa semakin dikenal di Indonesia dan makin banyak peminatnya. Sekarang saya akan mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk berlaga di Brasil yang akan menggunakan sirkuit supercross," kata Toni kepada Media Indonesia, Selasa (7/6).

Untuk katagori BMX, Toni memang orang Indonesia pertama yang bisa berlaga di Olimpiade. Namun, untuk olahraga balap sepeda, sejatinya dia menjadi pembalap sepeda kelima dari Indonesia yang berlaga di Olimpiade.

Sebelumnya, ada kuartet Hendrik Brooks, Rusli Hamsjin, Theo Polhaupessy, dan Sanusi yang berlaga di Olimpiade Roma, Italia, 1960 pada nomor jalan raya dan team time trial.

Dengan lolosnya Toni, sampai saat ini Indonesia total telah memiliki 23 atlet yang akan berlaga ke Olimpiade Brasil.

Sebelumnya, tim ‘Merah Putih’ telah meloloskan 10 pebulu tangkis, 2 atlet panahan, 7 atlet angkat besi, 2 atlet dayung, dan 1 atlet atletik.

Supercross
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), Raja Sapta Oktohari, mengatakan keberhasilan Toni akan menjadi bagian dari pembelajaran pihaknya dalam mempersiapkan atlet untuk ikut ke multiajang.

"Sekarang gambarannya sudah sangat jelas. Kalau orientasi kita mau ikut Olimpiade, kualitas atlet kita harus sesuai dengan standar Olimpiade, makanya venue di Indonesia juga harus di-upgrade semua. Sedang kita rencanakan untuk Jakarta di Ceger, Banyuwangi, dan Siak," kata pria yang juga Ketua Kontingen Olimpiade (CdM) Indonesia itu.

Karena menyadari kebutuhan lintasan supercross untuk meningkatkan performa Toni, Okto menambahkan, dalam persiapan menuju Olimpiade Rio 2016, pihaknya berencana menggelar latihan terpusat di luar negeri.

Latihan terpusat direncanakan digelar di Amerika Serikat atau Australia yang mempunyai banyak lintasan supercross.

"Untuk keberangkatan ke Rio, kita akan lihat dahulu setelah Toni berangkat latihan ke luar negeri. Karena itu, saya akan segera komunikasi dengan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas, apabila memang memungkinkan, sebaiknya langsung saja," ujarnya. (R-3)

ghani@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya