Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGURUS Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) berencana kembali menggelar kompetisi bola basket putri setelah sekian lama vakum.
PP Perbasi juga telah menggelar rapat koordinasi pelaksanaan Liga putri di Best Western Hotel Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/3).
Hadir dalam rapat itu Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih, Sekretariat Jenderal (Sekjen) PP Perbasi Nirmala Dewi, Waketum Bidang Pembinaan dan Prestasi George Dendeng, serta pemilik klub juga pegiat bola basket.
Baca juga: Lanjutan IBL 2022 Digelar tanpa Penonton
"Kita kumpulkan pemilik klub dan insan basket yang berminat mengikuti liga putri dan hasilnya cukup menggembirakan karena semua yang hadir berkomitmen untuk memulai dengan satu pertandingan invitasi nasional antarklub," kata Danny Kosasih dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (3/3).
"Itu adalah dasar bagaimana kita menuju liga putri sesungguhnya karena untuk memutar liga putri kita butuh hal-hal yang lebih detail, peraturan-peraturan yang lebih detail," jelasnya.
Lebih lanjut, Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi menyebut ide untuk menggulirkan kembali kompetisi bola basket putri karena itu merupakan upaya pihaknya untuk mewujudkan aspirasi dari daerah, terutama untuk liga usia 19 dan 23 tahun.
"Kepada teman-teman pebasket putri tanah air, ini adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Mudah-mudahan segera kita akan umumkan kompetisinya, jadwalnya secara teknisnya seperti apa melalui klub. Terus saja berlatih mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi yang akan digulirkan PP Perbasi," jelas Nirmala.
Rencana tersebut pun mendapat sambutan positif dari pemilik klub Surabaya Fever, Christopher Tanuwidjaja, Dia menyatakan senang dengan adanya keinginan untuk kembali menghadirkan kompetisi bola basket putri setelah lama vakum.
Kedati demikian, Christopher menilai ini bukan pekerjaan yang mudah karena banyak yang harus dipersiapkan agar kompetisi bisa berjalan lancar.
"Ini gebrakan baru dari PP Perbasi bahwa kita akan berkompetisi lagi. Saya mewakili Surabaya Fever senang banget dan berharap menjadi liga yang sangat bagus. Dengan tim berlatar belakang juara yang banyak, kita tetap ingin menjadi yang terbaik di Indonesia," sebut Christopher.
Kompetisi bola basket putri di Indonesia terakhir kali bergulir pada 2019 silam lewat Srikandi Cup yang telah bergulir sejak 2017.
Sebelumnya, Liga Putri juga telah pernah bergulir pada 2011-2015 lewat Liga Bola Basket Wanita Nasional Indonesia (WNBL) dan kemudian berlanjut pada 2016 lewat Women's Indonesia Basketball League (WIBL). (PP Perbasi/OL-1)
lulusan Magister Ilmu Manajemen Universitas Sriwijaya itu pernah terlibat dalam pelaksanaan SEA Games Jakarta-Palembang 2011. Kemudian berkontribusi dalam Islamic Solidarity Games 2013
Fase prakualifikasi berlangsung pada 12-20 Agustus 2023. Zona Asia dibagi dua grup. Satu grup lagi yakni Grup A dihuni Korea Selatan, Taiwan, India, dan Bahrain.
Menurut Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) panjang ukuran lapangan bola basket yang resmi, adalah 28 meter dengan lebar 15 meter.
Bagaimana awalnya basket yang kita mainkan saat ini terbentuk? Berikuta ceritanya.
"Kita harus nenjadi tuan rumah yang baik. Ada delapan negara yang bertanding di sini dan kita mendapatkan undian grup menarik seperti tim Spanyol dan Kanada. Ini akan menjadi daya tarik,"
Pembekuan tersebut juga termasuk tidak diperbolehkannya partisipasi klub Louvre Surabaya dan manajemen tim pada semua kejuaraan bola basket baik nasional maupun internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved