Tidak Risau tanpa Vardy

Satria Sakti Utama
24/4/2016 09:02
Tidak Risau tanpa Vardy
(AP/Rui Vieira)

JALAN Leicester City mengamankan gelar Liga Primer Inggris sedikit terganjal karena absennya sang penyerang andalan Jamie Vardy.

Pemain 29 tahun itu harus menerima hukuman dua kali larangan bermain setelah dihadiahi kartu merah di laga sebelumnya dan terbukti mencibir keputusan wasit Jonathan Moss.

Vardy pun dipastikan mulai absen kala the Foxes julukan Leicester menjamu Swansea City di King Power Stadium, malam ini.

Vardy merupakan bagian terpenting klub yang dimiliki taipan asal Thailand tersebut. Ia menjadi pencetak gol terbanyak Leicester City dengan torehan 22 gol musim ini. Tidak ayal banyak pihak mulai meragukan ketajaman lini depan skuat asuhan Claudio Ranieri tersebut. Namun, the Tinkerman sapaan Ranieri tidak risau tanpa kehadiran sang bintang.

"Tanpa pencetak gol terbanyak, mungkin tidak mudah. Saya pikir saya punya 24 pemain bintang. Satu yang tidak bermain, berarti masih ada 23 pemain lain," ujar mantan pelatih Inter Milan itu.

Untuk menggantikan Vardy, Ranieri mungkin telah mempersiapkan penyerang Argentina Jose Leonardo Ulloa. Ia akan bertandem dengan Shinji Okazaki untuk memburu kemenangan demi mengejar gelar Liga Primer pertama bagi Leicester City. Saat ini Kasper Schmeichel dkk unggul 5 poin atas Tottenham Hotspur, dan membutuhkan setidaknya 8 poin dalam empat laga sisa untuk mengunci gelar.

"Ini akan menjadi laga yang luar biasa, tapi kami ingin memenangi liga. Musim ini atau mungkin tidak akan pernah lagi. Saat ini kami mencoba untuk meraih gelar dengan seluruh kekuatan kami," imbuh Ranieri.

Pernyataan tersebut menjadi kali pertama Ranieri secara terbuka menargetkan timnya untuk meraih gelar liga musim ini. Target itu diamini oleh gelandang Lei-cester City Riyad Mahrez. Selain mengejar bersama tim, Mahrez juga sedang dalam misi mengejar penghargaan individu sebagai pemain terbaik tahun ini oleh Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA).

"Saya senang ketika banyak orang membicarakan tentang saya. Akan tetapi, tim lebih penting daripada apa pun dan jika kemudian saya menerima penghargaan, itu menjadi sangat baik," sebut Mahrez.

Semifinal Piala FA
Masa depan Quique Sanchez Flores sebagai pelatih Watford dipertaruhkan dalam babak semifinal Piala FA kontra Crystal Palace di Wembley, malam ini.

Spekulasi pemecatan pelatih asal Spanyol itu di akhir musim terus merebak setelah Watford dinilai tampil buruk di Liga Primer. The Hornets--julukan Watford--hanya mampu meraih tiga kemenangan sejak pergantian tahun dan terpaksa terdepak di posisi 12 klasemen.

Dalam menanggapi kabar itu, Flores mengaku masih menikmati masa depan bersama tim. Ia pun berkomitmen akan mengantarkan Watford ke final Piala FA untuk kali pertama sejak 1984 silam.

Di sisi lain, pelatih Alan Pardew menyebut masalah kebugaran tim menjadi masalah Crytal Palace saat ini. The Eagles julukan Palace harus melakoni empat laga dalam 12 hari.

"Kami dalam tekanan. Kami harus menjalani empat pertandingan dalam 12 hari. Hal itu menyulitkan kami untuk lolos ke final. Namun, ini adalah pertandingan terbesar bagi tim, dan tentu kami akan berusaha," ujar Pardew. (AFP/goal/skysports/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya