Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
VIDYA Rafika Rahmatan Thayiba, satu-satunya atlek menembak Indonesia yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020, gagal melaju ke babak final 10 meter air rifle putri setelah hanya mampu menempati peringkat ke-35 dan total 622 poin pada babak kualifikasi di Asaka Shooting Range, Jepang, Sabtu (24/7).
Vidya gagal melaju ke final setelah kalah bersaing dari 50 atlet dalam enam seri uji tembak.
Menempati peringkat ke-35 membuat dirinya tidak mampu melangkah ke final karena hanya delapan penembak teratas yang berhak lolos melaju ke final.
Baca juga: Awal Positif, Greysia/Apriyani Kalahkan Pasangan Malaysia
“Kualifikasi sudah berjalan dan lancar. Ini Olimpiade pertama saya dan harus belajar jadi memang harus cari pengalaman.” ungkap Vidya.
Menurut laman resmi Olimpiade, peringkat teratas ditempati penembak asal Norwegia Jeanette Hegg Duestad, dengan raihan 632,9 poin. Disusul penembak Korea Selatan (Korsel) Park Hee Moon dengan 621,7 poin.
Vidya bertanding di dua nomor di Olimpiade Tokyo, yaitu di nomor 10 m air rifle putri dan 50 m rifle 3 positions.
Setelah gagal di nomor 10 m air rifle, dirinya akan memainkan kualifikasi nomor 50 m rifle 3 positions pada Sabtu (31/7) depan.
“Tampil di Olimpiade ini ibarat memulai semuanya dari nol, apalagi ini nomor pertama yang aku mainkan.” lanjut Vidya, mengutip dari rilis Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Walaupun tersingkir, Vidya mengaku berlaga di Olimpiade Tokyo menjadi kebanggaan tersendiri baginya. Itu merupakan bentuk meneruskan cita-cita lama ibunya sebagai atlet tembak yang pupus pada 2000 lalu untuk maju ke Olimpiade. (Olympic/KOI/OL-1)
Pada nomor 10 meter Air Riffle, Fathur Gustafian menduduki posisi ke-15 dengan 628,7 poin dan posisi ke-43 di nomor 50 meter 3 position dengan poin 574 dari 19 kali tembakan.
Andy Murray, yang telah memenangkan dua medali emas Olimpiade, dan pasangannya, Dan Evans, menyerah 6-2 dan 6-4 dari pasangan Amerika Serikat (AS) Taylor Fritz dan Tommy Paul.
Saat melawan wakil Korea Selatan Lim Shihyeon di babak 32 besar panahan perorangan putri Olimpiade Paris 2024, Rezza Octavia sama sekali tidak mampu berbicara banyak.
Jorji, sapan Gregoria Mariska, menang atas wakil Korea Selatan, Kim Ga Eun dengan skor akhir, 21-4, 8-21, dan 23-21 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Jumat (2/8) dini hari WIB.
Rentetan 25 laga tanpa kekalahan Iga Swiatek di Roland Garros diakhiri oleh Zheng Qinwen di semifinal Olimpiade Paris 2024, Kamis (1/8).
Rifda Irafanaluthfi menceritakan cedera tersebut bermula saat menjalani latihan hari kedua di Paris dan merasakan ketidaknyamanan di lutut kanannya.
Di cabang panahan, tiga Srikandi Indonesia Diananda Chairunisa, Rezza Octavia, dan Syifa Nur Afifah Kamal akan tampil di nomor beregu putri.
Penembak muda Tiongkok Huang Yuting, 17, dan Sheng Lihao, 19, mengalahkan Keum Ji-hyeon dan Park Ha-jun dari Korea Selatan dalam nomor beregu campuran air riffle (senapan angin) 10m.
Pengurus olahraga harus memiliki orientasi bagaimana atlet-atletnya bisa jadi juara dan berprestasi.
Aparat gabungan TNI-Polri dan Satgas Operasi Damai Cartenz menembak mati Basoka Lawiya, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Paniai Timur
Dalam upaya melumpuhkan Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) di wilayah Yahukimo, TNI melakukan pengejaran dan ambush, berhasil menembak mati seorang dan menangkap dua orang lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved