Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
AKIBAT meningkatnya kasus Covid-19 di Asia Tenggara dalam beberapa bulan terakhir menjadi pertimbangan utama penundaan SEA Games Vietnam tahun ini.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun menerima keputusan Federeasi Sea Games (SEAGF) yang menetapkan SEA Games Vietnam 2021 tidak dapat digelar pada 21 November-2 Desember mendatang.
Meski begitu Menpora Zainudin Amali meminta Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari untuk tetap melanjutkan pemusatan latihan nasional (Pelatnas) yang sudah berjalan satu tahun ini.
Baca juga: Pelatnas Wushu Di Tengah Pandemi
“Kami mendapat surat dari KOI terkait permohonan penundaan oleh Vietnam. Namun karena sudah tercantum pada penganggaran APBN dalam kategori peningkatan pembinaan prestasi, tidak tertuju pada multi event tertentu sehingga secara administrasi tidak ada masalah,” kata Menpora, Zainudin Amali dalam rapat virtual bersama Ketua KOI pada Senin (13/7) siang WIB.
Menpora mengatakan, Kemenpora tidak hanya fokus pada SEA Games. Mereka bisa juga untuk Asian Games dan ASEAN Para Games. Sehingga hal ini tidak menimbulkan penganggaran ganda.
Okto, sapaan karib Raja Sapta juga menjelaskan terkait penundaan SEA Games. Dirinya masih menunggu kapan SEA Games dan ASEAN Para Games diadakan. “Sehingga jika tahun depan tetap diadakan maka SEA Games menjadi sasaran antara menuju Olimpiade sebagai sasaran utama.”
Okto pun mengapresiasi respon positif dari Kemenpora atas surat terkait SEA Games yang telah dikirim pada 9 Juli 2021 untuk melanjutkan pelatnas. “Terima kasih kepada Kemenpora. Ini adalah bukti nyata pemerintah untuk fokus terhadap pembinaan prestasi olahraga.” tutur Okto.
Okto menjelaskan, 18 dari 20 cabang olahraga tersebut juga dipertandingkan di Asian Games Hangzhou 2022. “Kemenpora memutuskan pelatnas yang berjalan tetap berlanjut karena mayoritas cabang olahraga yang masuk SK saat ini juga dipertandingkan di Asian Games 2022.”
Tercatat 20 cabang olahraga+1 NPC yang terdaftar dalam ‘Bantuan Pemerintah untuk Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional’ yang dipertandingkan di Asian Indoor and Martial Arts Games (AIMAG) 2022, yaitu angkat besi, bulu tangkis, tenis, wushu, atletik, balap sepeda, voli pantai, dayung (kano dan rowing), karate, menembak, panahan, catur, senam artistik, judo, renang, sepak bola, taekwondo, pencak silat, boling, dan surfing. (AND/KOI/A-1)
Tantangan mental dan psikologis sering kali menjadi penghalang bagi atlet untuk mencapai performa terbaik mereka.
Masa depan Kevin di bulu tangkis sudah jadi pertanyaan sejak rekannya Marcus menyatakan mundur pada 9 Maret 2024.
Pemerintah akan mengusulkan dana tambahan untuk menggelar pemusatan latihan nasional (pelatnas) jangka panjang.
Dalam kejuaraan yang berlangsung selama dua hari tersebut, tim Indonesia berhasil membawa pulang total empat medali yaitu dua emas, satu perak, dan satu perunggu.
Kemenpora mendukung penuh persiapan atlet menuju Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024. Hal itu disampaikan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Surono
IWF World Cup 2024 menjadi kualifikasi terakhir menuju Olimpiade Paris 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved