Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KAMIS (18/2) silam boleh jadi menjadi hari yang tidak akan terlupakan bagi pembalap muda Indonesia Rio Haryanto. Tepat pada hari itu, putra mantan pembalap Sinyo Haryanto tersebut resmi diumumkan sebagai salah satu pembalap tim Manor Racing untuk balapan Formula 1 musim 2016.
Ia bersanding dengan pembalap asal Jerman, Pascal Wehrlein. Pengumuman resmi dari Manor itu pun mengakhiri saga pembalap 23 tahun itu.
Sejak Rio mengakhiri musim keempatnya di balapan GP2--balapan single seater setingkat di bawah F1--di peringkat keempat musim lalu, jalannya untuk bisa naik kelas ke ajang tertinggi itu memang menemui jalan berliku meski Manor sudah menyatakan ketertarikannya setelah Rio menjalani tes.
Setelah itu, hari-hari sibuk pun mulai dilakoni Rio. Bersama manajernya, Piers Hunnisett, ia harus mengikuti tes pramusim dan sekaligus latihan fisik di Barcelona, Spanyol.
Kini Rio harus segera melupakan itu semua sebab sejarah sesungguhnya sebagai pembalap pertama Indonesia yang berlaga di gelaran jet darat sudah di muka.
Sirkuit Albert Park di Melbourne, Australia, sebagai seri pembuka F1 akan menjadi saksi debut Rio bersama Manor.
Tim asal Inggris yang musim lalu menempati peringkat buncit itu memang bertekad untuk menembus jajaran papan tengah musim ini. Meski hanya diperkuat dua pembalap rookie Wehrlein dan Rio, hal itu tidak menyurutkan tekad Manor.
Apalagi, mesin mobil mereka kini dipasok Mercedes. Target Manor itu senapas dengan ambisi Rio.
“Target saya tahun ini menjadi pembalap papan tengah dan saya pikir semuanya akan baik dari hari ke hari. Kami masih bisa melakukannya dengan lebih baik,” tegasnya. Rio bahkan tidak peduli segala macam komentar yang mencibir dan meragukannya.
Dari dua kali sesi tes pramusim, dua kali sesi latihan bebas di GP F1 Australia, kemarin, baik Rio maupun Wehrlein memang belum bisa berbuat banyak.
Tidak mengherankan jika suara-suara negatif terus bermunculan. Salah satunya dari mantan pembalap F1 yang kini jadi pengamat, Robert Doornbos.
Ia dengan nyinyir mengatakan Rio jangan dulu berpikir untuk bisa menembus papan tengah, tapi bagaimana harus berjuang untuk bisa lolos dari kualifikasi. Ia merujuk aturan 107%, yaitu pembalap dilarang balapan bila waktu kualifikasinya terpaut 107% dari pemilik posisi pole.
“Haryanto berada di mobil itu hanya untuk sebuah alasan yang biasa, uang yang ia bawa dan duta balap bagi Indonesia. Kita harus memperhatikannya dengan baik apakah dia selalu bisa lolos dari kualifikasi dengan 107%,” kata pembalap yang membela Minardi selama dua musim pada 2005 dan 2006 itu.
Pembelaan justru datang dari rekan setim Rio, Wehrlein. Ia mengatakan Rio bukanlah pembalap yang buruk. Hasil yang didapat Rio dan insiden yang menimpanya pada tes pramusim bisa menimpa siapa saja.
Belajar cepat
Proses adaptasi memang perlu dilalui Rio untuk bisa membiasakan diri dengan F1. Meski pada 2010 dia mendapatkan kesempatan untuk menguji mobil Formula 1, mobil yang dikendarainya sudah disetel untuk tinggal melaju saja, tanpa perlu menggubris banyaknya benda di setir mobil.
Namun, kali ini 30 tombol yang ada di setir mobilnya harus dia pelajari untuk bisa memaksimalkan kecepatan mobil. “Misalnya saja, saat menikung saya harus memperhatikan tombol tertentu agar mendapatkan kecepatan sempurna saat menikung. Setelah itu, tombol harus dikembalikan ke posisi normal kembali.”
Pembuktian hasil adaptasi Rio akan diuji pada seri pembuka balapan musim ini di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia. Balapan di Albert Park juga menjadi yang pertama bagi Rio tampil di sirkuit sepanjang 5,303 km itu. Untuk mengantisipasinya, sesi simulasi, latihan bebas, dan kualifikasi menjadi momen Rio untuk membiasakan diri.
Manajer Rio, Piers Hunnisett, mengatakan tiga hingga empat seri balapan pertama di F1 musim ini akan menjadi balapan yang sulit bagi Rio sebagai pembalap rookie di tim kecil. Karena itu, ia harus bisa belajar dengan cepat.
Sebagai pembanding, Rio yang tahun lalu membela tim Campos di ajang GP2 butuh waktu hingga empat musim untuk bisa mendapatkan podium juara. Di tahun pertamanya di GP2 bersama Carlin pada 2012, Rio mampu meraup poin, hampir di setiap balapan. Namun, di F1, menurut Hunnisett, situasinya akan berbeda.
“Paling krusial akan terlihat saat kualifikasi nanti. Bisa dibilang tim-tim besar seperti Ferrari dan Mercedes akan menjadi tim yang menempati barisan depan. Namun, untuk Manor, saya belum bisa memprediksinya. Butuh 3-4 seri balapan bagi Rio untuk mengumpulkan pengalaman membalap di F1,” kata pria asal Inggris itu.
Konsentrasi Rio pun berpotensi terpecah karena dia belum mendapatkan kepastian untuk membalap semusim penuh bersama Manor. Terlebih dengan datangnya Alexander Rossi yang ditunjuk menjadi pembalap cadangan Manor. Rossi merupakan pesaing Rio saat sama-sama memperebutkan satu kursi tersisa di Manor.
Namun, untuk hal kekurangan dana, selain upaya yang dilakukan Kiky Sport sebagai manajemennya, pemerintah Indonesia pun memberikan perhatian luas kepada Rio untuk menghimpun dana. Sampai-sampai, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pun siap menjadi tenaga pemasaran Rio dengan menyambangi sejumlah BUMN.
Pertemuan antara perwakilan Kemenpora dan Kementerian Pariwisata pun telah menghasilkan titik terang bahwa Kemenpar siap membantu Rio dengan menggunakan dana promosi Indonesia di luar negeri melalui kampanye Wonderful Indonesia.
Kebangkitan Ferrari
Ajang F1 2016 yang berlangsung selama 21 seri diprediksi masih menjadi milik tim-tim besar seperti Mercedes, Ferrari, dan Red Bull. Limpahan dana untuk melakukan pengembangan mobil menjadi dasar keunggulan mereka atas tim lain. Peningkatan paling signifikan ditunjukkan Ferrari yang tahun lalu kembali dipecundangi Mercedes.
Dua pembalap Ferrari, Kimi Raikkonen dan Sebastian Vettel, secara akumulatif pun mampu menguasai tes pramusim di Barcelona. Keduanya menempati posisi teratas pencatat waktu terbaik dari delapan hari sesi tes pramusim. Juara dunia Lewis Hamilton justru hanya berada di peringkat ke-11, kalah bersaing dari pembalap Force India, Nico Hulkenberg
Meski mampu mencatatkan waktu terbaik dan memaksimalkan performa SF16-H yang menjadi tunggangan punggawa Ferrari, Vettel yang juara dunia empat kali beruntun dari 2010-2013 saat membela Red Bull mengatakan Mercedes yang dua tahun terakhir mendominasi balapan tetaplah menjadi favorit juara.
“Kami ingin membalikkan hasil musim lalu, saat balapan akan lebih cepat jika dibandingkan dengan musim lalu. Tapi di musim ini, Mercedes tetaplah menjadi tim favorit untuk mengantarkan pembalap mereka menjadi juara. Kami hanyalah tim yang mencoba untuk menjadi favorit juara di masa yang akan datang,” kata pembalap asal Jerman itu.
Sikap merendah juga diperlihatkan rekan satu tim Vettel, Kimi Raikkonen. Pembalap Finlandia itu menegaskan hasil di pramusim belum menjadi cerminan saat balapan. Bahkan menurutnya, tim kuda jingkrak baru bisa memastikan posisi dalam peta persaingan juara setelah melewati seri pertama akhir pekan ini di Melbourne.
Hamilton yang gagal bersinar di pramusim mengatakan perkembangan Ferrari yang sedemikian pesat sepanjang dua tahun terakhir sepertinya akan memuncak tahun ini. Namun, menurut pembalap asal Inggris itu, hal tersebut justru menjadi tantangan yang menarik bagi Mercedes yang dua tahun terakhir mengantongi juara konstruktor. (Berbagai sumber/R-2)
gani@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved