Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PELATIH Sevilla Unai Emery melayangkan protes kepada otoritas sepak bola Spanyol untuk tidak menggunakan Stadion Camp Nou sebagai arena final Piala Copa del Rey musim ini. Pasalnya Camp Nou merupakan markas Barcelona yang notabene merupakan lawan pasukan Los Rojiblancos--julukan Sevilla-- dipartai pamungkas nanti. Eks pelatih Valencia bahkan menyebut jika keputusan itu seperti memberikan Lionel Messi kedua kepada skuat asuhan Luis Enrique.
Emery pun mengenang kekalahan Atletic Bilbao di kesempatan yang sama musim lalu. Kala itu Aduriz dan kolega dipecundangi oleh klub asal Catalan ini dengan skor 1-3 saat final Copa Del Rey 2015 dimainkan di Camp Nou.
"Saya berharap laga final tidak akan seperti sebelumnya di Camp Nou. Saya lebih suka bermain di Cina. Saya berharap tidak ada ketimpangan keputusan untuk bermain disana karena hanya akan banyak memberikan keuntungan bagi Barcelona. Itu seolah-olah memberikan Messi yang lain kepada mereka," tutur pelatih 44 tahun ini.
Penolakan serupa juga disampaikan oleh presiden Sevilla Jose Castro. Ia menilai bahwa stadion-stadion di kota Madrid lebih layak menjadi untuk menjadi lokasi babak final ketimbang Camp Nou. Castro pun berencana akan menemui otoritas sepak bola Spanyol (RFEF) untuk membicarakan hal ini.
"Sevilla tentu tidak akan bermain di Camp Nou. Vicente Calderon--markas Atletico-- atau Bernabeu--markas Madrid-- bisa jadi pilihan. Saya pikir besok kami akan menemui RFEF. Bagi kami, melihat fan dapat menyaksikan dengan nyaman akan sangat baik," tutur Castro.
Sementara itu, Sevilla berhasil mengunci satu tiket babak final Piala Copa del Rey setelah menahan Celta Vigo 2-2 di leg kedua semifinal di Balaidos, kemarin. Hasil ini membuat Ever Banega dkk unggul agregat 6-2 karena keunggulan empat gol di pertemuan pertama pekan lalu.
Defisit empat gol memaksa Los Celtinas--julukan Celta-- bermain menyerang sejak menit pertama. Hasilnya cukup positif setelah penyerang Iago Aspas mampu mereduksi ketertinggalan dengan dua golnya pada menit 35' dan 55'. Namun, momentum kebangkitan Celta Vigo sirna seketika saat Ever Banega berhasil memperkecil ketertinggalan di menit 57 serta kegagalan John Guidetti mengkonversi tendangan pinalti. Sevilla akhirnya memaksa skor kembali seimbang 2-2 berkat gol penyama kedudukan Yevhen Konoplyanka di menit-menit akhir pertandingan.
"Saya sangat bangga dengan tim saya dan tentang bagaimana mereka mampu melalui laga ini. Hal yang penting juga untuk menyelesaikan laga ini tanpa terkalahkan," puji Emery. (sat/AFP/Soccerway/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved