Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JUMLAH cabang olahraga di PON 2020 Papua kemungkinan akan kembali menjadi 47. Sepuluh cabang olahraga (cabor) yang sebelumnya dicoret tidak tertutup kemungkinan untuk dipertandingkan atau dilombakan di Papua.
Hal itu disampaikan Menpora Zainudin Amali usai bertemu Gubernur Papua Lukas Enembe dan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Marciano Norman di, Jakarta, kemarin. Amali mengatakan, keputusan itu masih menunggu revisi Peraturan Pemerintah (PP) 17/2007 tentang PON.
“Kami sedang menunggu perubahan PP-nya, kalau sudah maka itu memungkinkan. Tadi Gubernur sudah menyampaikan tidak ada masalah, itu tetap menjadi bagian dari PON Papua,” kata Amali.
Pada rapat terbatas di Istana Kepresidenan Agustus 2019, diputuskan PON 2020 akan mempertandingkan 37 cabor. Adapun 10 cabor yaitu balap sepeda, bridge, dansa, gate ball, golf, petanque, ski air, soft tenis, tenis meja, dan woodball dicoret terkait ketidaksiapan sarana dan prasarana venue.
Lebih jauh, Menpora belum bisa mengungkapkan informasi lebih detail terkait kemungkinan sepuluh cabang yang telah dicoret itu akan kembali masuk PON 2020. “Kami masih harus mengordinasikan bersama KONI ihwal rencana tersebut,” jelasnya.
Di sisi lain, Marciano Norman mengatakan, 10 cabor itu kemungkinan akan dipertandingkan di provinsi lain. Pihaknya saat ini masih memetakan provinsi yang memiliki fasilitas dan infrastruktur venue yang lengkap disamping kesanggupan dari pemerintah daerah tersebut.
“Jadi tak perlu ada pembangunan lagi. 10 cabor itu akan berlangsung di provinsi lain, tapi tetap jadi bagian PON 2020,” ujarnya.
Lebih jauh, Menpora menegaskan dari sisi keamanan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait penyelanggaraan PON 2020. Menurutnya, Papua sama halnya dengan wilayah lain yang bisa menyelenggarakan pesta olahraga empat tahun sekali itu.
Amali menambahkan, pemerintah daerah telah menyiapkan pelaksanaan PON ke-20 itu dengan baik. Selain keamanan, Amali mengatakan persoalan infrastruktur menjadi salah satu aspek yang menjadi fokus perhatian. (Mal/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved