Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DUA penembak Indonesia Ahmad Rifqi Mukhlisin dan Aubrey Rasendriya meraih medali emas dan perak di nomor metalic silhoutte perorangan putra SEA Games 2019 yang digelar di Philipines Mariner Shooting Ranger, Manila, Filipina, Minggu (8/12).
Rifqi meraih hasil terbaik dalam empat seri tembakan dengan 350 poin (90, 90, 70 dan 100) sedangkan Aubrey Rasendriya menempati posisi kedua dengan 350 poin (80, 90, 100 dan 80). Medali perunggu direbut atlet tuan rumah, Diogenes Avila, dengan 300 poin (80, 80, 70 dan 70).
"Poin kedua penembak Indonesia itu sama. Hanya saja, Rifqi unggul pada sasarannya sehingga emas jatuh ke tangannya," kata pelatih menembak Indonesia Andik Budi Hariyono yang ditemui di lokasi pertandingan.
"Alhamdulillah, akhirnya saya bisa merebut medali emas. Tadinya, saya sempat was-was karena terjadi kejar-kejaran dalam perolehan poin dengan Aubrey," kata Rifqi usai lomba.
"Ya, saya juga senang dan bangga bisa merebut medali perak di penampilan perdana di SEA Games. Apalagi, saya tampil disaksikan mama dan papa,” timpal Aubrey.
Baca juga: Menembak Sumbang Dua Emas untuk Indonesia di SEA Games 2019
Ucapan selamat juga disampaikan Seketaris Umum Perbakin Nusa Tenggara Barat (NTB) Made Wisuda Sari kepada Rifqi.
"Kami bangga Rifqi bisa menyumbangkan medali emas. Ini merupakan sejarah untuk yang pertama kali penembak asal NTB mampu berprestasi di SEA Games Filipina 2019. Kesuksesan Rifqi memotivasi kami untuk lebih meningkatkan pembinaan prestasi menembak di NTB," ungkapnya.
Dengan hasil tersebut, Indonesia kini mengoleksi tujuh medali emas, enam medali perak dan dua medali perunggu dari cabang menembak. Perolehan medali itu pun membuat Indonesia benar-benar bisa menjadi juara umum di menembak.
"Ya, tim menembak Indonesia sudah pasti meraih gelar juara umum cabang menembak. Ini merupakan awal kebangkitan olahraga menembak Indonesia," kata Sekjen Perbakin Firtian Judiswandarta.
Cabang olahraga menembak akan berakhir, Senin (9/12), Indonesia masih akan menurunkan dua petembak putri di nomor Air Pistol putri yakni Dwi Yulia Purwanti dan Eva Yulianti Pratiwi.(OL-5)
Pada nomor 10 meter Air Riffle, Fathur Gustafian menduduki posisi ke-15 dengan 628,7 poin dan posisi ke-43 di nomor 50 meter 3 position dengan poin 574 dari 19 kali tembakan.
Di cabang panahan, tiga Srikandi Indonesia Diananda Chairunisa, Rezza Octavia, dan Syifa Nur Afifah Kamal akan tampil di nomor beregu putri.
Penembak muda Tiongkok Huang Yuting, 17, dan Sheng Lihao, 19, mengalahkan Keum Ji-hyeon dan Park Ha-jun dari Korea Selatan dalam nomor beregu campuran air riffle (senapan angin) 10m.
Pengurus olahraga harus memiliki orientasi bagaimana atlet-atletnya bisa jadi juara dan berprestasi.
Aparat gabungan TNI-Polri dan Satgas Operasi Damai Cartenz menembak mati Basoka Lawiya, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Paniai Timur
Ketua Umum KONI Marciano Norman mengaku bangga sekaligus menaruh harapan besar kepada atlet-atlet muda tersebut untuk dapat mengukir banyak prestasi di masa depan,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved