Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETENIS Jerman Alexander Zverev sukses mengalahkan unggulan teratas Rafael Nadal 6-2 dan 6-4 dalam laga pertama fase grup ATP Finals, di Inggris, Senin (12/11).
Kemenangan itu membuat kans Zverev semakin terbuka untuk mempertahankan mahkota Nitto ATP Finals.
Pasalnya, juara bertahan itu mengalahkan petenis nomor satu dunia itu di The O2 dalam dua tahun berturut-turut.
Tidak hanya itu, Zverev pun mencatatkan rekor selalu menang dalam tiga tahun terakhir pertandingan pembuka grup. Dia mengalahkan Marin Cilic pada 2017 dan 2018.
Petenis Jerman berusia 22 tahun itu kembali mengendalikan pertarungan di Grup Andre Agassi. Hal itu menunjukkan tanda-tanda yang membawanya gelar terbesar hingga saat ini seperti di London tahun lalu.
Baca juga: Nadal Menyerah dari Zverev di ATP Finals
Ketika itu, ia menjadi petenis pertama yang mengalahkan Roger Federer dan kemudian mengalahkan petenis nomor satu dunia saat itu, Novak Djokovic dalam sejarah turnamen.
“Ini sangat berarti, bermain di sini lagi setelah memenangkan gelar terbesar saya sejauh ini dalam karier saya tahun lalu. Ini sangat berarti bagi saya,” ujar Zverev.
Zverev sendiri bermain cemerlang karena sanggup mengambil keuntungan dari kondisi lapangan terbuka.
Permainan cepat dan menyerang dilakukan Zverev demi meredam Nadal, yang baru memainkan pertandingan pertamanya sejak mundur dari semifinal Rolex Paris Masters pada 2 November (robek perut).
Penampilan Nadal pun terbilang jauh di bawah standarnya. Tidak heran jika Zverev menang 88% (30/34) dari servis poin pertamanya dan tidak pernah menghadapi break point.
"Saya sama sekali tidak merasakan sakit di perut," ujar Nadal usai pertandingan.
Setelah mengambil poin pembuka, Zverev melakukan kesalahan ganda sehingga tertinggal 0/30 dari Nadal.
Tetapi unggulan ketujuh itu berusaha menenangkan diri dan tidak pernah melakukan kesalahan hingga mengunci kemenangan.
“Yang terpenting saya harus bermain lebih baik dalam dua hari lusa. Itu satu-satunya cara,” ungkap Nadal.
Dengan kemenangan ini, Zverev semakin yakin dirinya bisa terus mengejutkan lawannya dengan bermain agresif di lapangan.
Apalagi, ia pun telah mengalahkan tiga petenis top dunia saat tampil di O2.
Sang lawan, Nadal, masih terus mencari performa terbaiknya agar bisa menyelesaikan posisi akhir tahun menjadi nomor satu dunia untuk kelima kalinya.
Saat ini, dirinya unggul atas Djokovic dengan 440 poin dalam pertempurannya menjadi nomor satu dunia di akhir tahun.
Bintang Serbia itu akan menghadapi unggulan kelima Dominic Thiem pada Selasa malam. (ATP/OL-2)
Italia Terbuka : Zverev Raih Gelar Masters 1000 Keenam usai Kalahkan Nicolas Jarry
Ben Shelton dan Frances Tiafoe berhasil melaju ke final ATP US. Shelton melawan Tomas Etcheverry dengan susah payah, sementara Tiafoe menghadapi Luciano Darderi.
Matteo Berrettini mencapai final ATP pertamanya sejak Oktober 2022 setelah mengalahkan Mariano Navone dari Argentina dalam pertarungan sengit di Marrakesh.
Grigor Dimitrov mengalahkan Alexander Zverev dalam pertarungan ketat di Miami Terbuka, maju ke final ATP Masters 1000 Miami untuk pertama kalinya.
Carlos Alcaraz mengalahkan Jannik Sinner dengan skor 1-6, 6-3, 6-2 di semifinal Indian Wells Masters.
Italia terakhir kali melaju ke semifinal Piala Davis secara beruntun pada tahun 1996-98 saat mereka melaju sebanyak tiga kali beruntun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved