Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
TIM sepak takraw Indonesia diharapkan bisa kembali mencetak sejarah saat tampil di SEA Games 2019 Filipina pada 30 November-11 Desember.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PB PSTI) Asnawi Rahman, saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (8/11).
Pasalnya, di Asian Games 2018 Jakarta, sepak takraw berhasil membuat sejarah baru dengan mempersembahkan satu medali emas dan satu perak untuk Indonesia.
Medali emas didapatkan melalui nomor quadrant putra, sedangkan medali perak pertama kali di sepak takraw diraih nomor beregu putra.
"Tiga sejarah sudah dibuat oleh tim sepak takraw Indonesia. Asian Games dapat emas, lalu di Asean School Games menjadi juara serta kami sanggup raih emas di Kejuaraan Sepak Takraw Asia," ujar Asnawi.
Baca juga : Target Rebut Emas di Debut
Meski nomor quadrant putra yang menjadi andalan Indonesia tidak dipertandingkan di Filipina, Asnawi mengaku tetap optimistis timnya sanggup meraih satu medali emas.
Pada SEA Games kali ini, tim sepak takraw Indonesia hanya ikut serta di tiga nomor, yakni tim beregu putra, tim double putra, dan tim hoop putri.
"Selama latihan tak ada kendala, malah masalahnya ialah tak ada nomor spesialisasi kami. Biasanya juga kami bertanding tiga nomor putra, kali ini putra hanya dua nomor. Putri juga biasanya dua nomor jadi hanya satu," ucapnya.
Meski begitu, peluang Hardiansyah Muliang dkk. tetap ada karena menurut Asnawi, kekuatan tim lawan pun merata.
"Pesaing itu jelas tuan rumah. Mereka mengincar medali emas di sepak takraw. Tapi tim Myanmar, dan Thailand juga sudah merata kehebatannya," ucap Asnawi.
Baca juga : Tampil di 9 Kelas, Pencak Silat Targetkan 4 Emas SEA Games
Asnawi sengaja mendatangkan dua pelatih asal Thailand, yakni Prawet dan Poonsak dengan biaya mandiri agar bisa meraup hasil maksimal di SEA Games nanti.
Asnawi pun memercayakan kepada pelatih Zainal Setu, Andi Nur Alim Kaba, H.M. dan Syukur Saing, untuk membawa tim sepak takraw Indonesia mencapai target satu medali emas.
"Saya mohon dukungan kepada seluruh stakeholder. Artinya kami mau berbuat untuk Indonesia supaya sepak takraw lebih dikenal ya. Tentunya sepak takraw Indonesia akan dikenal jika ada prestasinya terus-menerus," ujarnya. (OL-7)
Tantangan mental dan psikologis sering kali menjadi penghalang bagi atlet untuk mencapai performa terbaik mereka.
Masa depan Kevin di bulu tangkis sudah jadi pertanyaan sejak rekannya Marcus menyatakan mundur pada 9 Maret 2024.
Pemerintah akan mengusulkan dana tambahan untuk menggelar pemusatan latihan nasional (pelatnas) jangka panjang.
Dalam kejuaraan yang berlangsung selama dua hari tersebut, tim Indonesia berhasil membawa pulang total empat medali yaitu dua emas, satu perak, dan satu perunggu.
Kemenpora mendukung penuh persiapan atlet menuju Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024. Hal itu disampaikan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Surono
IWF World Cup 2024 menjadi kualifikasi terakhir menuju Olimpiade Paris 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved