Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Batal Jadi Tuan Rumah Popnas, Papua Fokus PON 2020

Yakub Pratama Wijayaatmaja
24/8/2019 16:45
Batal Jadi Tuan Rumah Popnas, Papua Fokus PON 2020
Stadion Papua Bangkit yang berkapasitas sekitar 40 ribu penonton tersebut dipersiapkan untuk perhelatan PON tahun 2020( ANTARA FOTO/Gusti Tanati/wpa/wsj.)

PAPUA memutuskan mundur dari tuan rumah Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) 2019 yang akan diadakan Oktober mendatang.

Plt Kepala Dispora Provinsi Papua Alexander Kapisa menyatakan Papua tidak mendapatkan kerugian pascabatal menjadi tuan rumah Popnas dan Peparpenas 2019. Ia menegaskan Pemerintah Provinsi Papua ingin fokus persiapan PON 2020.

"Kami fokus menggenjot kesiapan PON. Karena PON adalah harga diri bagi kami,” kata pria yang karib disapa Alex kepada Media Indonesia, Sabtu (24/8).

Alex melihat ada sisi positif yang bisa dipetik dari batalnya Papua menjadi tuan rumah. Menurutnya, peserta dari daerah lain tak perlu merogoh ongkos besar untuk berlaga di Papua.

“Daerah-daerah peserta yang jauh dari Papua mungkin senang karena adanya perpindahan tuan rumah, karena kalau dipindah ke daerah lain ongkosnya lebih murah,” ujar Alex.

Perihal pengganti Papua sebagai tuan rumah masih menggantung. Pihak Kemenpora masih terus mencoba berkoordinasi dengan Dispora lainnya untuk menentukan siapa yang siap menjadi tuan rumah pesta olahraga para pelajar itu.

“Untuk tuan rumah pengganti belum ada kabar hingga saat ini dari Kemenpora,” tutur Alex.

Baca juga: Cabang Olahraga PON 2020 belum Diputuskan

Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe mengirim surat pengunduran diri sebagai tuan rumah kepada Kemenpora. Isi suratnya menyebutkan pembatalan ini tercetus lantaran pihak pemerintah Papua mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan para atlet yang akan bertanding.

Rentan waktu aksi demonstrasi masyarakat Papua cukup berdekatan dengan jadwal digelarnya Popnas dan Peparpenas pun menjadi alasan. Selain itu, kenyamanan atlet menjadi salah satu faktor pembatalan Papua sebagai tuan rumah.

"Aspek kenyamanan dan keamanan para atlet adalah yang terpenting. Maka kami memilih mundur jadi tuan rumah karena dinamika yang terjadi di Papua," ujar Plt Kepala Dispora Provinsi Papua Alexander Kapisa  kepada Media Indonesia pada Jumat (23/8).(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya