Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SEBANYAK tujuh rekor nasional tercipta dalam Kejuaraan Nasional (kejurnas) Atletik U-18, U-20, dan Senior yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Masih ada peluang bertambahnya rekor baru karena kejurnas akan berakhir pada hari ini.
Jika dibandingkan dengan kejurnas tahun lalu, jumlah rekor tahun yang tercipta lebih banyak. Pada 2018 hanya ada dua rekor. Menurut Manajer Timnas Atletik untuk SEA Games 2019, Mustara Musa, secara kuantitas, jumlah rekor yang tercatat pada tahun ini menggembirakan karena melebihi dari kejurnas tahun kemarin. Baginya akan ada banyak atlet yang bisa diseleksi untuk bisa masuk program pelatnas SEA Games.
Namun, menurut Mustara, seharusnya ada lebih banyak lagi atlet yang memecahkan rekor baru. "Kategori di kejurnas kan ada tiga, yaitu junior, remaja, dan senior. Seharusnya,lebih banyak (rekor) di level junior dan remaja. Jika baru tercipta di level senior, sebenarnya itu terhitung telat," kata Mustara saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.
Ketika ditanya apakah Lalu Muhammad Zohri menjadi pemacu para atlet untuk berlomba-lomba memecahkan rekor, Mustara mengatakan sah jika ada yang berpendapat demikian. Beberapa atlet lain, bahkan ada yang mengikuti pola latihan yang diterapkan Zohri. "Tapi, kan sebenarnya dalam pemecahan rekor itu, yang penting ialah persiapan yang baik," kata Mustara.
Zohri menjadi atlet yang pertama kali memecahkan rekor di kejurnas tahun ini. Ia berhasil mencatatkan waktu 21,14 detik di nomor 200 meter U-20 putra babak kesatu melewati rekor yang dipegang Franklin Burumi (21,27 detik). Di partai final, Zohri kembali mempertajam rekor dengan catatan waktu 20,81 detik di nomor 200 meter.
Sementara itu, rekor kedua, dicetak Alvin Tehupeiory pada nomor lari 200 meter senior putri yang mencatatkan waktu 23,76 detik dan memecahkan rekor sebelumnya, yakni 23,86 detik atas nama Irene Truitje Joseph.
Kemudian, atlet lari asal Jawa Timur, Ekwan Nudin berhasil menorehkan rekor nasional pada nomor 800 meter putra U-18. Rekor keempat dicatatkan M Sholeh di nomor 5.000 meter jalan cepat U-18 putra. Rekor kelima yang berhasil membukukan ialah atlet nomor Dasa lomba U-20 putra, Alif M Baskara.
Rekor keenam, atlet lempar lembing senior Atina Nur Kamila menorehkan lemparan sejauh 50,46 meter melampaui rekor sebelumnya, yakni 49,87 meter. Terakhir, atlet asal Bengkulu Egi Patli Pranata juga berhasil memecahkan rekor nasional pada nomor lempar lembing U-20 putra.
Juara lari gawang
Pelari gawang asal Jawa Barat, Holomoan Binsar Simanjuntak, mengaku lebih nyaman mengikuti lari gawang 400 meter saat mengikuti kejurnas. Dia tak terbendung pada final lari gawang 400 meter U-20 putra dan terpaut 5,25 detik di depan pesaingnya dari Jawa Timur, Moh Reva Putra, yang menempati posisi kedua dengan catatan waktu 57,36 detik. "Saya memang lebih nyaman di 400 ketimbang 100," kata Holomoan. (R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved