Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SPRINTER Lalu Muhamad Zohri dan pelari gawang Emilia Nova akan mengikuti kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo pada kejuaraan Asia Atletik di Khalifa, Stadium, Doha, pada 21-24 April mendatang. Keduanya pun diharap bisa memberikan hasil yang terbaik.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor M Tanjung menyebutkan, Zohri yang saat ini bercokol di peringkat 13 Asia memiliki peluang yang cukup besar ke babak final di Doha.
Begitu pun, lanjutnya, untuk Emilia. Oleh karena itu, kedua atlet muda tersebut tentu akan diberi pelatihan khusus sehingga mempermantap persiapan sebelum mengikuti kualifikasi.
“Memang kejuaraan itu amat krusial karena menjadi awal kualifikasi untuk atlet atletik Asia. Tapi dengan capaian Zohri dan Emilia PB Pasi optimistis mereka bisa sampai ke final,” terang Tigor, Rabu (3/4).
Pada kejuaraan di Doha, Zohri akan turun dalam dua nomor sekaligus. Pertama, Zohri akan mengikuti lari 100 meter, dan kedua lari estafet putra 4x100 meter bersama Eko Rimbawan, Bayu Kartenegara, dan Muhammad Bisma Diwa, serta Joko Kuncoro.
Sementara Emilia akan mengikuti lari gawang putri 100 meter.
“Kami nilai baik Zohri maupun Emilia akan tampil maksimal. Selain setiap program latihan mereka ikuti, memang keduanya sedang dalam kondisi yang baik,” ungkap Tigor.
Baca juga: Kemenangan Zohri Awal Baik Menuju Kualifikasi Olimpiade
Oleh karena itu, PB PASI berharap doa dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia, agar Zohri, Emilia, dan seluruh atlet yang akan mengikuti kejuaraan di Doha dapat memberikan hasil yang baik bagi Tanah Air.
“Paling tidak dengan kemenangan di kualifikasi awal itu menjadi penyemangat untuk terus melaju ke Olimpiade,” imbuh Tigor.
Sebagaimana diketahui, Zohri dan Emilia baru saja menyumbangkan medali emas untuk Indonesia, pada kejuaraan atletik Malaysia Open Grand Prix, di Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Pada kejuaraan itu, Zohri berhasil menjuarai lomba lari 100 meter dengan mencatat waktu 10,20 detik.
Medali perak diraih atlet Malaysia, Mohd Zulfiqar Ismail, dengan menorehkan 10,41 detik.
Adapun medali perunggu didulang atlet Taiwan, Wei-Hsu Wang, yang membukukan waktu 10,44 detik.
Sementara Emilia menjadi pelari yang tercepat pada nomor 100 meter. Ia berhasil merebut medali Emas dengan catatan waktu 13.59 detik.
Peraih medali perak Asian Games 2018, itu mengungguli Bu Na Hee Ryu dari Korea Selatan yang meraih perak dengan catatan waktu 14.25 detik.
Tempat ketiga disabet oleh pelari tuan rumah, Raja Nursheena dengan catatan waktu 14.31 detik atau berjarak nyaris satu detik dari Emilia Nova.
Meskipun merebut emas, catatan waktu Zohri dan Emilia masih di bawah catatan terbaiknya. Keduanya pun mengaku, belum puas.
Pasalnya, catatan terbaik Zohri 10,17 detik sedangkan Emilia pada Asian Games lalu mencatat waktu terbaiknya dengan 13,33 detik. (OL-3)
LALU Muhammad Zohri, atlet atletik Indonesia yang dikenal sebagai pelari 100 meter andalan, kembali menjadi sorotan setelah memastikan tiket ke Olimpiade Paris 2024. Ini biodatanya.
Menerapkan fitur dan teknologi khusus, Mills akan memenuhi kebutuhan apparel atlet di bawah naungan PB PASI.
Di dua kejuaraan terakhir yang diikuti di Taiwan dan Surabaya, Jawa Timur, Zohri menerapkan teknik lama yang biasa digunakan dan mencatatkan hasil yang semakin baik.
Penyelenggaraan kompetisi dimaksudkan sebagai ajang pencarian bibit-bibit berbakat di nomor-nomor atletik.
Catatan waktu terbaik Lalu Muhammad Zohri ialah 10,03 detik di ajang Osaka Grand Prix di Jepang ketika memastikan lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Arena latihan atletik di Stadion Madya, Jakarta dinilai tidak memadai akibat pemasangan panggung dan pemanfaatan stadion untuk kegiatan lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved