Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
FEDERASI Atletik Dunia (IAAF) pada Senin mengatakan bahwa mereka memutuskan untuk melanjutkan sanksi terhadap Federasi Atletik Rusia atas skandal doping-nya, IAAF masih menunggu data-data yang dikumpulkan dari Moskow berikut kompensasi finansial untuk penyelidikannya.
Federasi Atletik Rusia (RUSAF) dikenai sanksi sejak 2015, menyusul laporan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) yang menemukan bukti penggunaan doping yang meluas dalam olahraga. Dewan pengurus IAAF membahas kemungkinan mencabut larangan itu saat pertemuan di Doha.
Namun Rune Andersen, Ketua Satuan Tugas Rusia IAAF, mengatakan bahwa Moskow belum memenuhi dua syarat. Isu logistik, kompensasi, dan finansial masih menghambat, termasuk untuk gugus tugas dan biaya hukum dalam kasus-kasus Rusia yang dibawa ke pengadilan, katanya.
Selain itu, IAAF juga belum menerima data analitik dan sampel dari laboratorium Moskow, yang sekarang masih dalam penilaian WADA. "Masalah-masalah itu perlu diselesaikan. Segera setelah kami memiliki semua yang kami butuhkan ... kami akan mempertimbangkan kembali secara serius dan merekomendasikan kepada dewan IAAF untuk pemulihan (Rusia)," katanya.
Baca juga: IAAF Perkenalkan Sistem Rangking Dunia
Pihak berwenang Rusia membantah program doping mereka disponsori negara, tetapi mengakui bahwa pejabat senior terlibat dalam pemberian zat terlarang kepada atlet serta menghalangi prosedur anti-doping atau menutupi tes positif.
Pemulihan Rusia dari sanksi ditolak IAAF dalam banyak kesempatan sepanjang tiga tahun terakhir. Jika gagal memenuhi persyaratan dalam beberapa bulan mendatang, maka bisa berisiko kehilangan kesempatan mengirim tim ke kejuaraan atletik dunia di Doha, Qatar pada September mendatang.
Sejak 2015, beberapa atlet Rusia telah diizinkan berkompetisi secara internasional sebagai pihak netral asalkan mereka memenuhi kriteria tertentu yang menunjukkan bahwa mereka berada di lingkungan yang bebas dari doping. (OL-7)
LALU Muhammad Zohri, atlet atletik Indonesia yang dikenal sebagai pelari 100 meter andalan, kembali menjadi sorotan setelah memastikan tiket ke Olimpiade Paris 2024. Ini biodatanya.
Menerapkan fitur dan teknologi khusus, Mills akan memenuhi kebutuhan apparel atlet di bawah naungan PB PASI.
Di dua kejuaraan terakhir yang diikuti di Taiwan dan Surabaya, Jawa Timur, Zohri menerapkan teknik lama yang biasa digunakan dan mencatatkan hasil yang semakin baik.
Penyelenggaraan kompetisi dimaksudkan sebagai ajang pencarian bibit-bibit berbakat di nomor-nomor atletik.
Catatan waktu terbaik Lalu Muhammad Zohri ialah 10,03 detik di ajang Osaka Grand Prix di Jepang ketika memastikan lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Arena latihan atletik di Stadion Madya, Jakarta dinilai tidak memadai akibat pemasangan panggung dan pemanfaatan stadion untuk kegiatan lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved