Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PREDIKAT atlet terbaik di Asian Para Games 2018 tampaknya jatuh kepada perenang Iran, Izadyar Shahin. Bagaimana tidak, torehan prestasi Shanin ini cukup mentereng di ajang multievent kaum disabilitas jilid ketiga yang ditutup Sabtu (13/10) lalu.
Perenang 25 tahun itu mampu menggondol total enam medali emas dari cabang olahraga pararenang. Jumlah terbanyak yang didapatkan oleh seorang atlet Asian Para Games 2018 yang berjumlah keseluruhan 2.762 orang.
Emas tersebut diraihnya dari enam nomor renang berbeda pada klasifikasi S10 (tunadaksa). Shahin memenangi emas di nomor 100 meter gaya punggung, 100 meter gaya kupu-kupu, 100 meter gaya bebas, 200 meter gaya ganti, 100 meter gaya dada (SB9), dam 50 meter gaya bebas.
"Fantastis. Padahal saya baru saja mengikuti kompetisi ini," ungkap Shahin di laman resmi Asian Para Games 2018, Senin (15/10).
Torehan gemilang di kolam Stadion Akuatik GBK Senayan, Jakarta, itu dijadikannya modal berharga menatap prestasi di Paralimpiade 2020 Tokyo. Apalagi, olahraga renang telah lama digeluti Shahin sejak ia masih berusia 16 tahun.
"Saya mengenal renang sembilan tahun yang lalu. Dengan prestasi ini, saya akan siap turun di Paralimpiade 2020," sambungnya.
Torehan enam medali emas dari Shahin pun cukup membantu kontingen Iran di klasemen medali. Iran mampu finis di urutan ketiga klasemen mengumpulkan 136 keping medali.
Total tersebut terbagi dari 51 medali emas, 42 medali perak, serta 43 medali perunggu. (Medcom/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved