Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jelang Penutupan Asian Games, Tenaga Kesehatan Justru Ditingkatkan

Indriyani Astuti
01/9/2018 21:15
Jelang Penutupan Asian Games, Tenaga Kesehatan Justru Ditingkatkan
(DOK KEMENKES)

MENJELANG penutupan Asian Games 2018, para tenaga kesehatan tetap bersiaga, sebab masih ada cabang olah raga yang dipertandingkan dan dengan kategori berisiko tinggi (high risk).

"Paling banyak (risiko) justru di event menjelang penutupan karena ini cabang olah raga yang tergolong keras, misalnya rugby, sambo, judo, hoki, bola voli, squash, kurash, dan bisbol," tutur Koordinator Tim Kesehatan Klaster Jakarta I, Rusdi, di Jakarta ketika Menteri Kesehatan Nila Moeloek berkunjung ke Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (1/9).

Tim kesehatan menjelang penutupan justru ditingkatkan di hampir semua venue pertandingan yang tersisa.

"Kami tambah unit ambulans ICU dan alat ke venue pertandingan yang high risk tersebut," imbuhnya.

Menurut Rusdi, ada berbagai risiko kesehatan yang perlu diperhatikan para tenaga kesehatan selama pertandingan berlangsung antara lain cedera otot, dislokasi (pergeseran tulang), luka terbuka, hingga fraktur atau patah tulang.

Permainan hoki lapangan salah satunya. Cabang olahraga itu berisiko tinggi karena kontak seluruh tubuh, menggunakan alat stik dan bola yang keras, dan pemain tidak menggunakan pelindung kecuali penjaga gawang.

Terkait kesiapan menghadapi cabang olahraga yang dinilai sangat berisiko tinggi, Koordinator Rujukan Medical Center Gelora Bung Karno Jakarta, Tri Maharani, menyatakan bahwa seluruh tenaga kesehatan telah dilatih untuk penanganan sport event emergency medic.

"Kualitas dokter, perawat dan tenaga kesehatan di Indonesia bisa diandalkan, tidak kalah dengan tenaga kesehatan di negara lainnya. Saya optimistis kita pasti bisa menangani," tandasnya. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya