Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEVIN Sanjaya Sukamuljo tidak kuasa menahan air matanya setelah berhasil memenangkan duel dengan sesama pasangan Indonesia melawan Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto bersama pasangannya Marcus Fernaldi Gideon di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8).
Kevin jarang menangis, meski sederet gelar juara sudah ia raih bersama Marcus yang akrab ia sapa dengan Koh Sinyo. Sebut saja All England, turnamen bulutangkis tertua dan paling bergengsi di dunia, yang dua tahun berturut-turut direngkuh (2017 dan 2018).
Kevin dan Marcus juga terpilih sebagai pemain putra terbaik 2017 versi BWF berkat tujuh gelar juara Superseries yang mereka peroleh.
"Iya menangis karena dapat mujizat dari Tuhan. Ternyata Tuhan sebaik itu memberi hal yang nyaris mustahil. Harus menunggu empat tahun lagi kalau mau dapat emas Asian Games, itu juga belum pasti, jadi hari itu benar-benar merasa mujizat itu nyata," kata Kevin dikutip dari siaran pers resmi PBSI, Kamis (30/8).
"Saya sampai sudah tidak bisa ngomong apa-apa, cuma menangis. Ini pertama kalinya saya sampai menangis kayak gitu. Sebelumnya saya tidak pernah menangis waktu juara," ujarnya.
Baca juga: Kevin Sanjaya Donasikan Rp61 Juta untuk Korban Covid-19
Saat memainkan laga final, Kevin yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur ditonton langsung oleh ayahnya, Sugiarto Sukamuljo.
"Waktu saya ke warming up court selesai pertandingan, papa cuma peluk saya, bilang selamat dan terima kasih. Mama saya tidak bisa datang, jadi kasih ucapannya via Whatsapp," ungkap Kevin yang merupakan anak bungsu dari dua bersaudara itu.
Sepanjang 2018, Kevin dan rekan duetnya Marcus sudah meraih empat gelar juara sebelum mempersembahkan medali emas Asian Games 2018 untuk Indonesia, antara lain Indonesia Masters 2018, India Terbuka 2018, All England 2018, dan Indonesia Terbuka 2018.
Kevin mengaku begitu lega bisa menjadi juara di Asian Games 2018, gelar juara multievent pertama yang ia raih bersama Marcus.
"Major event (pertandingan penting), karena banyak yang bilang kami juaranya cuma turnamen superseries saja, tapi belum terbukti di major event," tutur penggemar Lin Dan itu.
Kevin-Marcus harus memainkan laga sengit untuk merebut gelar juara Asian Games 2018 dari teman-teman asrama sendiri, Fajar dan Rian. Fajar dan Rian memberi perlawanan kuat saat menghadapi ganda nomor satu dunia itu. Kevin dan Marcus pun dibuat kerepotan oleh permainan mereka.
"Fajar-Rian benar-benar bermain pada 'peak performance' mereka, malah melebihi. Fajar-Rian jarang membuat kesalahan sendiri dan benar-benar saling mengisi," ungkap Kevin
Setelah berhasil menuntaskan pertandingan dengan kemenangan, mereka berempat saling berpelukan. Ia pun mengatakan sesuatu kepada ganda peringkat sembilan dunia itu.
Baca juga: Bersama Pasangan Baru, Kevin Sanjaya Taklukan Hendra Setiawan
"Saya bilang, terima kasih untuk hari ini, kami benar-benar hoki, kalian main sangat baik," ujar Kevin yang satu kamar dengan Rian di asrama Pelatnas Cipayung.
Duet Kevin-Marcus selalu dipuji memiliki mental baja. Hal itu pun mereka buktikan saat nyaris kalah dari Fajar-Rian dan berhasil membalikkan keadaan.
"Kami selalu mencoba terus selama masih ada kesempatan. Jangan pernah menyerah sebelum lawan sudah menyelesaikan game, karena tidak ada yang tidak mungkin," jelas Kevin.
Tetapi bukan berarti atlet kelahiran Banyuwangi, 2 Agustus 1995 itu tidak pernah terpuruk. Kevin pun pernah mengalami masa-masa down.
"Tiap atlet pasti pernah mengalami masa 'down'. Saya juga pernah waktu di klub Djarum di Kudus. Dulu saya main di nomor tunggal putra dan dianggap kurang berpotensi. Lalu saya akhirnya memutuskan jadi pemain ganda. Padahal waktu kecil kan saya maunya main dua-duanya," tuturnya. (OL-2)
Indonesia bersama dengan sejumlah negara-negara Asia Tenggara telah mendorong adanya ekshibisi padel di gelaran SEA Games ataupun Asian Games mendatang.
Atlet pacu kuda Victoria Lee incar hasil maksimal di ajang Equestrian All Start Tour
Keputusan keluarga Lanny melakukan kremasi disebut sudah sesuai dengan keinginan peraih medali emas Asian Games tahun 1962 itu sejak lama.
Anies menjelaskan atlet yang meraih juara di tingkat global telah mengharumkan nama Indonesia. Sehingga sudah seharusnya pemerintah menjamin kesejahteraan atlet tersebut.
Ketua Umum PBSI Agung S Sempurna mengaku telah mengantongi tiga catatan penting atas gagalnya para atlet bulu tangkis di sejumlah turnamen akhir-akhir ini.
Aldila Sutjiadi mengeluhkan belum mendapat penggantian biaya tiket pesawat atas partisipasinya di SEA Games 2023 dan Asian Games 2022.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dikabarkan menghilang bersamaan dengan ketidakjelasan kasus pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian SYL
Acara perpisahan itu sebenarnya sebagai bentuk apresiasi, penghormatan, dan ucapan terima kasih atas prestasi dan dedikasi yang telah ditorehkan Minions
Masa depan Kevin di bulu tangkis sudah jadi pertanyaan sejak rekannya Marcus menyatakan mundur pada 9 Maret 2024.
Marcus Gideon pada awal Maret mengumumkan melalui media sosial bahwa ia memutuskan untuk mengakhiri karier sebagai pebulu tangkis profesional.
Vidi Aldiano dan Kevin Sanjaya mengembangkan sayap mereka ke ranah kuliner dengan konsep Private Dining Jepang.
Berbagai macam hidangan hadir di restoran ini, mulai dari berbagai macam daging seperti Chanba Signature Platter, Supreme Platter, hingga Chanba A5 Kagoshima Wagyu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved