Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WAKIL Presdien Jusuf Kalla mengatakan Asian Games sebagai event yang menjadi pemersatu bangsa. Salah satunya menurut dirinya animo masyarakat yang sangat tinggi dalam menonton pertandingan.
"Siapa yang mengira stadion itu penuh ketika atletik yang biasanya sepi, tetapi kemarin malam itu penuh untuk menonton. Kalau bulu tangkis wajar, tetapi yang lain pun penuh seperti panahan, panjat tebing, jadi animo masyarakat tinggi dan kita bersatu. Bahkan dalam dua minggu ini tidak ada berita heboh atau hoax-hoax," terang Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (28/8).
Dirinya menilai semua masyarakat bersatu dalam kegiatan Asian Games, sebab kegiatan tersebut tidak ada hubungan afiliasi partai apapun. Dirinya juga berpendapat adanya komplain terkait habisnya tiket pertandingan menunjukkan tingginya animo dari masyarakat untuk menonton pertandingan.
Bahkan menurutnya event Asian Games itu sendiri mampu menyatukan perhatian dua orang mantan Presiden Indonesia.
"Bahkan Ibu Mega dan Pak SBY ikut menonton, meski hanya beda waktu saja. Itu kan bagus," seloroh Jusuf Kalla sambil tertawa.
Menanggapi prestasi Indonesia yang mampu melebihi target 16 medali emas, Jusuf Kalla mengaku sangat senang dan dengan posisi Indonesia yang sudah mendapatkan 24 medali emas maka setidaknya target 25 emas menjadi minimum target Indonesia saat ini.
Dirinya juga mengaku prestasi Indonesia sangat luar biasa di ajang Asian Games kali ini dengan menduduki peringkan 4 . Posisi Indonesia sendiri menurt Jusuf Kalla sudah dapat dipastikan berada di posisi 4 karena perbedaan 6 medali dengan Iran yang berada persis di Indonesia.
"Jadi kalaupun mereka mau naik, kita tentu akan naik juga. Nomer 4 itu luar biasa atlit kita," tutur Jusuf Kalla.
Dari segi pelaksanaan pun Jusuf Kalla menyatakan Idonesia tergolong sukses. Salah satunya karena dirinya sama sekali belum mendengar adanya komplain dari pihak manapun baik atlit maupun official terkait pelaksanaan dan juga akomodasi di Indonesia.
"Atlit saya tanya, Official saya tanya, baik di Jakarta maupun di Palembang semua angkat jempol," terang Jusuf Kalla. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved