Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PROSES renovasi lift tambahan yang akan digunakan atlet Asian Para Games 2018 (APG) di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, dikebut agar dapat rampung sesuai target pada pertengahan Juli mendatang.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-PR) selaku penangung jawab terus mengebut proses pengerjaan agar semua selesai sesuai jadwal dan tidak menganggu jalannya perhelatan test event APG yang saat ini tengah berlangsung.
Direktur Jenderal Penyediaan Rumah KemenPu-PR, Khalawi Abdul Hamid mengatakan, sebanyak enam lift disediakan untuk para atlet difabel tersebut. Lift tersebut terletak di enam menara di Wisma ATlet Kemayoran menyusul adanya perubahan rencana awal penggunaan hotel sebagai lokasi penginapan atlet para games.
"Hotel di Jakarta yang mempunyai 1.000 kamar bagi atlet para games itu tidak ada sehingga kami mempersiapkan wisma atlet dan membongkor lift yang sudah ada. Pekerjaan itu tidak menganggun pelaksanaan kejuaraan uji coba Asian Para Games maupun penyelenggaraan kegiatan lain karena lift akan dipasang di area tengah atau luar bangunan," ujar Khalawi di sela-sela kegiatan 100 hari hitung mundur APG di Jakarta, Kamis (28/6) pagi.
Khalawi mengatakan, anggaran penambahan lift masuk dalam anggaran total renovasi wisma atlet untuk APG yakni sebesar Rp 150 miliar. Anggaran tersebut juga digunakan untuk merenovasi 1.000 kamar bagi atlet pengguna kursi roda.
Sementara itu, terkait keputusan penggunaan lift dan kamar bagi penyandang disabilitas terutama pengguna kursi roda pasca APG, Kementerian PUPR akan menyerahkannya kepada Kementerian Sekretariat Negara.
"Kami juga membongkar 200 kamar di lima menara wsma atlet apda 10 lantai masing-masing sehingga total ada 1.000 kamar yang direnovasi bagi para pengguna kursi roda," lanjutnya.
Direktur Wisma Atlet Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc), Rafiq Hakim Radinal menambahkan, wisma atlet akan mampu menampung total 12 ribu peserta Asian Para Games 2018, termasuk 3.000 para atlet difabel dalam lima menara yang digunakan.
Setiap menara, lanjut Rafic, memiliki enam lift untuk pengguna kursi roda dan empat lift untuk pengguna non-kursi roda. Tak hanya itu, masih ada dua lift yang disediakan untuk pelayanan mereka.
Rafiq melanjutkan, selain lift, persiapan penyesuaian waktu atlet difabel menuju venue juga tengah dilakukan. Pihaknya menargetkan durasi lima menit sebagai persiapan atlet masuk bus sebelum memulai perjalanan dari wisma atlet menuju arena pertandingan.
"Persiapan mereka menuju bus harus mulus. Kami sudah menyiapkan akses sementara terutama bagi para pengguna kursi roda dengan kemiringan yang sesuai sehingga mereka dapat masuk bus tanpa bantuan," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Inapgoc, Raja Sapta Oktohari menargetkan durasi perjalanan hingga 45 menit dari Kemayoran menuju Gelora Bung Karno. Namun, menurut Okto, karena yang akan bertanding adalah atlet difabel maka pihaknya akan menyiapkan perjalanan sekitar satu jam sebelum memulai keberangkatan. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved