Angin Gugurkan para Unggulan

Nurul Fadillah
15/6/2017 03:33
Angin Gugurkan para Unggulan
(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

SEJUMLAH pebulu tangkis unggulan berguguran di babak-babak awal turnamen Indonesia Terbuka Super Series Premier 2017 yang berlangsung di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta. Unggulan pertama ganda putri asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi misalnya. Mereka sudah ter-singkir sejak babak pertama akibat kalah dari Huang Yaqiong/Yu Xiaohan dengan skor telak 7-21, 20-22. Begitu pula dengan unggulan satu dunia di sektor ganda putra Kevin Sanjaya Suka-muljo/Marcus Fernaldi Gideon dari Indonesia.

Mereka juga harus angkat kaki sejak babak pertama setelah dikalahkan ganda nonunggulan asal Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dengan skor 16-21, 16-21 Rabu (14/6). Alih-alih faktor strategi, fisik, dan mental, faktor penyebab tumbangnya para unggulan itu ternyata akibat kencangnya angin di JCC. Mereka mengaku kesulitan menempatkan kock akibat angin kencang. "Faktor angin yang kencang jadi kendala kami di lapangan sehingga kami hanya mampu berusaha seperti itu," ujar Misaki selepas pertandingan.

Bukan hanya Misaki, Marcus juga mengakui kencangnya angin membuat arah bola menjadi sulit diprediksi. Meski demikian, Marcus tak ingin menjadikan itu alasan. "Saya mainnya sedang tidak enak, memang ada kendala di angin, tetapi itu tidak bisa dijadikan alasan karena lawan juga pasti merasakan hal yang sama," terang Marcus. Angin yang berada di arena pertandingan memang lebih kencang ketimbang saat turnamen Indonesia Terbuka digelar di Istora Senayan beberapa tahun terakhir.

Ruangan yang berbentuk lingkaran membuat putaran angin menjadi lebih cepat sehingga membuat arah bola menjadi sulit diprediksi. Pengamat bulu tangkis, Eddy Hartono yang kebetulan datang untuk menyaksikan langsung turnamen Indonesia Terbuka mengatakan, alasan angin yang kencang membuat para pemain sulit mengontrol bola. "Memang anginnya cukup kencang sehingga yang bisa memanfaatkan kondisi lapangan dan cepat beradaptasilah yang berpeluang menang." Namun, mantan atlet ganda putra Pelatnas tersebut meng-ungkapkan, kondisi harusnya dapat dimanfaatkan para pelapis Indonesia untuk berprestasi.

Cedera bahu
Selain angin, penyebab kekalahan Kevin/Marcus ialah cedera bahu kanan Kevin. Akibatnya mereka tidak bisa main bagus. "Saya memang agak hati-hati mainnya, sebelumnya saya pernah bilang kalau saya ada masalah. Saya mengalami cedera bahu, ada otot yang sobek sedikit," ujar Kevin. "Dokter tidak memberi estimasi kapan cedera saya bisa sembuh, sekarang hanya disuruh maintain dan minum obat. Soal partisipasi di Australia Open minggu depan, masih kami diskusikan dengan pelatih," pungkasnya. Setelah Kevin/Marcus ter-singkir, Indonesia hanya menyisakan satu unggulan yakni Ricky Karanda Suwardi/Angka Pratama. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya