Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEGAGALAN meraih poin pada seri Formula 2 sebelumnya di Monte Carlo, Monako, tidak membuat Tim Pertamina Arden, patah arang. Alih-alih merasa frustrasi, mereka justru menjadikan itu sebagai bahan evaluasi. Diungkapkan Head Engineer Tim Pertamina Arden, Gaetan Jego, dengan musim yang masih panjang, segalanya masih mungkin terjadi.
Begitu pun dengan peluang mereka. "Kita akan melihat dan mengevaluasi semua data yang kita punya," ujar Jego dikutip laman daring sean-gelael.com.
"Untuk itu kami harus bekerja keras lagi. Kita akan lihat sejauh mana hasilnya nanti di Azerbaijan," imbuhnya. Jego bahkan memprediksi persaingan sengit akan berlangsung sampai akhir musim. Tim Pertamina Arden disebutnya masih punya potensi untuk bangkit dan kembali bersaing pada balapan berikutnya di sirkuit jalan raya Baku City di Azerbaijan pada 24-25 Juni mendatang. Sesuai jadwal, Tim Pertamina Arden akan kembali berlaga pada akhir pekan ini di Sirkuit Baku City, Azerbaijan, pada 23-25 Juni.
Pada seri sebelumnya, Tim Pertamina Arden masih belum dinaungi keberuntungan. Meski sudah berupaya keras, dua pebalap andalan tim Pertamina Arden yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia, Norman Nato dan Sean Gelael gagal menyumbang poin. Norman Nato bahkan sudah harus meninggalkan lintasan pada putaran keempat. Mobil Nato ditabrak pembalap tim Prema Racing, Charles Leclerc di tikungan ke-19. Mobil Nato langsung mengalami kerusakan.
Sementara Leclerc masih bisa melanjutkan balapan walau akhirnya mendapat hukuman penalti 10 detik. Adapun Sean yang start dari posisi ke-13 sebenarnya tampil cukup konsisten. Sean punya peluang untuk melewati beberapa pebalap di depannya. Namun, saat separuh balapan sudah dilakoni, mobil Sean mengalami masalah. Rear difuser-nya rusak sehingga kehilangan down force.
Meski begitu, menurut Sean, secara umum, performa mobil mereka sebenarnya sudah jauh lebih kompetitif ketimbang seri-seri sebelumnya. Hal itu bisa dilihat dari sesi kualifikasi di Monako. "Kita sudah melakukan evaluasi. Yang pasti kita tetap bersemangat dan antusias menghadapi setiap balapan," ungkap Sean. "Terkadang dalam balapan banyak faktor yang menentukan. Selain kemampuan pebalap, keandalan mobil, kondisi cuaca atau lintasan, bahkan faktor keberuntungan pun ikut menentukan hasil balapan," kata Sean lagi.
Hal senada dikatakan Nato. Menurutnya, ada banyak faktor yang membuat seseorang bisa juara. "Tentu akan sangat menyenangkan jika saya bisa kembali naik podium. Tetapi, tentu itu tidak hanya bergantung pada pembalap," kata Nato.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved