Warriors Tuntaskan Dendam

Nurul Fadillah fadillah@mediaindonesia.com
14/6/2017 03:15
Warriors Tuntaskan Dendam
(AFP/Ronald Martinez)

MIMPI Golden State Warriors untuk membalas dendam kepada Cleveland Cavaliers atas kekalahan di final NBA tahun lalu lunas sudah. Di final tahun ini, Warriors memecundangi Cavaliers dengan kemenenangan 4-1. Kemenangan itu dipastikan setelah di gim kelima yang berlangsung di Oracle Arena, Oakland, kemarin, Warriors menang 129-120. Itu menjadi kesuksesan kelima Warriors merebut gelar juara NBA sepanjang sejarah.

Ketatnya persaingan di gim kelima sudah terasa sejak kuarter pertama dimulai. Cavaliers yang butuh kemenangan untuk menjaga peluang merebut gelar juara tampil menyerang. Di kuarter pertama, LeBron James dan kawan-kawan bahkan unggul 37-33. Namun, di kuarter kedua, Warriors berbalik unggul dalam perolehan poin dengan 71-60. Di kuarter ketiga, keunggulan Stephen Curry dan kawan-kawan mampu diperkecil Cavaliers dengan 98-93. Beruntung di kuarter terakhir, Warriors kembali menemukan irama permainan terbaik dan menutup pertandingan dengan 129-120.

Gelar kali ini merupakan yang kelima bagi Warriors dalam sejarah klub dan menjadi gelar kedua yang mereka dapatkan dalam kurun tiga tahun terakhir (1947, 1956, 1975, 2015, 2017). Meskipun Warriors gagal menjadi klub yang tak terkalahkan dalam 17 pertandingan, rekor 16 kemenangan dan 1 kekalahan tetap menjadikan Warriors sebagai klub dengan persentase terbaik ketimbang tim juara lainnya.

Di sisi lain, cincin juara NBA yang direbut Warriors tahun ini sangat berarti bagi Kevin Durant. Itu menjadi gelar pertama pemain yang baru memperkuat Warriors pada 2016 itu.
Di gim kelima, Durant menjadi bintang kemenangan Warriors dengan membukukan 39 poin. Tak hanya merebut cincin juara untuk yang pertama kali, Durant juga mencetak rekor sebagai pemain pertama yang bisa mencetak skor 30 poin dalam lima pertandingan terakhir di babak final sejak Shaquille O’Neal melakukannya pada 2000. Karena itu, Durant pun dinobatkan sebagai pemain terbaik NBA (MVP) musim ini.

“Anda bisa membicarakan apa pun yang Anda inginkan, tetapi tidak ada siapa pun yang datang dan peduli tentang pertandingan atau mencintai pertandingan sebanyak yang saya rasakan, atau bekerja sekeras yang saya lakukan untuk pertandingan basket. Anda bicara apa pun yang terjadi di luar lapangan, tetapi di dalam lapang-an saya mencoba melakukan yang terbaik,” ujar Durant.

“Saya bekerja keras, saya percaya pada diri saya sendiri, saya percaya pada pertandingan, saya menghormati pertandingan, saya mencintai pertandingan, dan saya tahu ada beberapa poin dalam hidup saya bahwa (kemenangan) itu akan datang pada saya.”

Balas dendam
Terlepas dari kepentingan kedua tim, kemenangan ini juga berarti khusus bagi beberapa pemain. Tak terkecuali Durant dan bintang the Cavs, LeBron James. Masih teringat di benak Durant kekalahan atas James pada babak final lima tahun lalu. Kala itu, James yang membela Miami Heat mengalahkan Durant yang membela Oklahoma City Thunder pada final NBA 2012 dengan skor telak 4-1. Keadaan pun berbalik, kali ini Durant yang menjadi juara di final setelah mengalahkan James dengan hasil 4-1.

Dalam menanggapi hal tersebut, James enggan berkomentar banyak. “Saya telah meninggalkan apa pun di lapangan pada setiap pertandingan,” pungkasnya. (ESPN/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya